TANJUNG REDEB – Tidak berfungsinya Bendungan Beriwit di Kampung Sukan Tengah dikeluhkan masyarakat. Sebab, irigasi ke lahan pertanian belum dirasakan hingga kini. Apalagi bendungan itu dibangun dengan dana mencapai Rp 140 miliar.
Menanggapi persoalan itu, anggota Komisi II DPRD Berau Elita Herlina mengatakan, pihaknya sudah pernah melakukan peninjauan ke bendungan tersebut. Dikatakannya bendungan itu dibangun sejak tahun 2000. Akan tetapi, sampai saat ini belum selesai.
“Bendungan itu belum dapat berfungsi dengan maksimal sebagai irigasi untuk pengairan sawah masyarakat sampai sekarang,” ungkapnya, Jumat (21/10/2022).
Ia menegaskan, dengan adanya bendungan, masyarakat berharap dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
“Bisa juga sebenarnya sebagai objek wisata. Seperti Bendungan Merancang. Di sana sudah berfungsi untuk irigasi,” tuturnya.
Politisi Partai Golkar itu menambahkan, dengan adanya Bendungan Merancang itu, banyak masyarakat yang berwisata ke sana. Ditambah dengan adanya keramba ikan milik masyarakat menjadi daya tarik tersendiri.
“Harapan kita hal seperti itu dapat dilakukan. Ketika anggaran sudah dikucurkan, tapi tidak berfungsi, tentunya sangat disayangkan,” tambahnya.
Kendati demikian, dirinya bersama anggota DPRD lain akan menindaklanjuti permasalahan ini. Dia mengakui, pihaknya akan mengunjungi Balai Sungai Wilayah V Kaltara dan akan menindaklanjuti ke Kementerian PUPR Sumber Daya Air.
“Kita sangat khawatir lahan pertanian beralih fungsi menjadi perkebunan. Maka dari itu, kita harus mendorong ketahanan pangan agar Berau menjadi sentra pangan di Kaltim,” pungkasnya. (Dez/Adv)