SAMARINDA – Elfrida Sentyana Siburian, perwakilan dari Kalimantan Timur, berhasil meraih gelar Winner Duta Peduli Sejarah Indonesia 2024. Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Elfrida yang awalnya hanya mendaftar tanpa ekspektasi besar.
“Saya awalnya hanya gabut dan baru lulus kuliah. Saat melihat ada pembukaan pendaftaran, saya mendaftar melalui link yang tersedia. Keesokan harinya, saya kaget saat melihat nama saya masuk dalam daftar peserta,” ungkap Elfrida.
Sebelumnya, pada tahun lalu, Elfrida sempat diajak bergabung oleh Duta Peduli Sejarah, namun ia tidak mendaftar karena keterbatasan biaya.
Tahun ini, Elfrida akhirnya memberanikan diri untuk mendaftar dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari seleksi administrasi hingga karantina. Namun, ia menghadapi tantangan finansial, terutama untuk menghadiri grand final di Solo.
“Saya mencoba mencari dukungan dana dengan mengajukan proposal ke Pemrov Kaltim, Dispora, dan Dispar Kaltim. Sayangnya, tidak ada bantuan yang diberikan. Setelah proses yang cukup panjang, akhirnya Disdik memberikan bantuan meskipun hanya untuk biaya lisensi,” jelasnya.
Elfrida juga mendapat dukungan dari Komisi 4 DPRD Kaltim dan Hadi Mulyadi. Namun, ia mengaku sedikit kecewa dengan respon para birokrat yang seolah mengabaikan potensi anak muda sebagai agen perubahan di masa depan.
“Meskipun kecewa, saya ingin membuktikan bahwa saya bisa mengharumkan nama Kaltim di ajang nasional. Saya berharap pemerintah lebih peka dan mendukung potensi anak bangsa, karena ini menyangkut nasionalisme dan kecintaan terhadap sejarah,” tambah Elfrida.
Pada grand final pada 24 Agustus 2024 di Solo, Elfrida berhasil meraih gelar Winner. Melalui pencapaian ini, ia berharap semakin banyak anak muda yang peduli dan mencintai sejarah, karena sebuah bangsa tidak akan terbentuk tanpa sejarah.
“Sejarah akan terus diukir hingga kapan pun,” pungkas Elfrida.
Penulis: Hanafi
Editor: Nicha R