BONTANG – Keberadaan Pantai Citra Lestari atau yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Pantai Galau, kini menjadi salah satu potensi destinasi wisata baru di Kota Bontang. Pantai yang berada di ujung wilayah Kelurahan Tanjung Laut Indah (TLI) itu hampir setahun terakhir, mulai banyak dikunjungi masyarakat.
Rata-rata setiap Sabtu dan Minggu sore, menjadi waktu yang paling ramai dikunjungi warga lokal. Ada yang berenang, namun tak sedikit pula yang hanya datang untuk menikmati semilir angin sore, sembari menikmati jajanan pedagang sekitar.
Nurfaidah, Plt Lurah TLI mengatakan, saat ini pantai di wilayah RT 14 tersebut sudah memiliki pengelola. Sehingga diharapkan, mereka dapat menjaga dan merawat pantai agar semakin banyak pengunjung yang datang.
Nurfaidah mengaku, pantai tersebut sebelumnya sempat beberapa kali ditutup. Baik karena kasus Covid-19 yang meningkat, maupun dugaan disalahgunakan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk dipakai berbuat kriminalitas.
Namun kini aksesnya sudah dibuka kembali. “Dengan adanya pengelola, harapan kami kawasan pantai ini bisa lebih terjaga. Kami juga imbau pengelola jika terjadi apa-apa, bisa segera hubungi kelurahan. Kami kan ada Babinsa dan Bhabinkamtibmas juga,” ujarnya saat ditemui di sela-sela acara bersih-bersih pantai bersama ratusan relawan, (18/9/2021).
Nurfaidah mendukung, jika kawasan eks Pantai Galau ke depannya dikembangkan menjadi salah satu destinasi wisata andalan Kota Taman. Tentunya, hal tersebut, menjadi tugas bersama dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Semisal berkaitan dengan pengembangan potensi wisata, maka dilakukan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar). Sedangkan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui retribusi parkir, melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda). “Kami di kelurahan sifatnya memfasilitasi saja,” ucapnya.
Terpisah, pengelola Pantai Citra Lestari, Muhammad Mukhlis menyampaikan, jika sampah menjadi permasalahan utama yang dihadapinya saat ini. Meskipun sudah dibersihkan setiap hari, sambung dia, namun keesokan harinya sampah-sampah tersebut masih tetap ada. “Hari ini dibersihkan, besok datang lagi sampahnya dari laut,” bebernya.
Mukhlis menyampaikan, selama ini pihaknya menggunakan anggaran retribusi parkir dari pengunjung untuk biaya perawatan dan kebersihan pantai. Adapun nilai retribusinya, pihaknya tidak mematok harga alias seikhlasnya. “Kami berharap, ke depan ada solusi lain terkait penanganan sampah pesisir ini,” pungkasnya. (bms)