SAMARINDA – Ingatlah pidato presiden pertama Indonesia, Soekarno, yang mengatakan, “Jangan lupakan jejak-jejak sejarah” (Jasmerah). Isi pidato ini mengingatkan kita untuk tidak melupakan sejarah. Apa yang telah kita capai di masa lampau adalah awal dari perjalanan menuju apa yang akan kita capai sekarang dan menjadi bekal untuk masa depan.
Oleh karena itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Samarinda memamerkan foto-foto bersejarah yang menggambarkan kehidupan Kota Samarinda di masa lalu serta sejarah kepemimpinan Kota Samarinda dari Walikota Pertama hingga Walikota saat ini.
Foto-foto ini dipajang di Lantai 2 gedung Layanan Perpustakaan Kota Samarinda yang terletak di Jalan Kusuma Bangsa. Foto-foto tersebut dipajang di sudut ruangan.
“Kami sengaja memajang foto-foto ini agar generasi kita tahu tentang sejarah Kota Samarinda melalui gambar-gambar ini,” ungkap Kepala Bidang Pengolahan, Layanan, dan Pelestarian Bahan Pustaka DPK Kota Samarinda, Edy Wahyudi.
Foto-foto yang dipamerkan juga mencakup sejarah Presiden pertama Soekarno saat berkunjung ke Kota Samarinda menggunakan pesawat amfibi yang mendarat di air.
“Ini adalah foto saat Presiden pertama Soekarno mendarat di Bandara pertama milik Indonesia, yaitu Sungai Mahakam, karena saat itu Kota Samarinda belum memiliki bandara konvensional. Dia kemudian disambut dan dijemput menggunakan speedboat baru sebelum merapat di dermaga,” jelas Edy.
Edy mengakui bahwa masih ada beberapa foto yang belum terpajang. Dia berharap tahun depan dapat melengkapinya.
“Masih ada beberapa foto Wakil Walikota yang belum terpajang, semoga tahun depan kami bisa melengkapinya dan menambah koleksi foto-foto ini,” katanya.
Dengan dipamerkannya foto-foto bersejarah ini, Edy berharap bahwa generasi milenial dan Generasi Z akan lebih mengenal sejarah para pemimpin Kota Samarinda serta memahami sejarah Kota Samarinda.
“Kami berharap bahwa anak-anak muda kita akan memahami sejarah Kota Samarinda dan para pemimpinnya melalui foto-foto bersejarah ini, dan tidak melupakan Jasmerah,” tutupnya. (ADV/Han/DPKD)
Pewarta: Hanafi
Editor: Agus Susanto