PASER – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Paser mendorong pelaksanaan Melas Taon ke depannya lebih besar yang dapat menarik minat masyarakat luar daerah.
Untuk diketahui, Festival Melas Taon 2024 sudah resmi berakhir pada 19 Oktober lalu di Gentung Temiang, Kilometer 5, Tanah Grogot yang berlangsung meriah dengan menampilkan beragam budaya dari berbagai etnis hingga tari tradisional.
Pada puncak penutupan Festival Melas Taon itu, juga hadir Wakil Ketua DPRD, Hendrawan Putra, anggota DPRD Paser, Zulfikar Yuliskatin dan Syukran Amin beserta tamu undangan lainnya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Paser, Hendrawan Putra mengharapkan untuk event-event ke depan bisa lebih besar lagi dengan mengundang minat daerah lain untuk hadir pada Festival Melas Taon di Paser.
“Dengan begitu efek untuk daerah kita lebih meningkat lagi, karena Melas Taon ini gaunnya sudah besar sehingga saya harap kita bisa mengundang minat masyarakat daerah Kaltim, pulau Kalimantan maupun seluruh Indonesia untuk hadir di Paser,” terang Hendrawan, Minggu (20/10/2024).
Ia menilai, Festival Melas Taon 2024 sudah menunjukkan budaya Paser yang dilestarikan di tengah aspek modernisasi digitalisasi yang sudah muncul. “Harapan kita ke depan, Melas Taon ini bisa lebih besar dan meriah lagi dengan merangkul semua budaya yang ada di Paser terutama dari Kalimantan Timur,” tambahnya.
DPRD Kabupaten Paser, kata Hendrawan, tentu akan mengambil sikap dengan mensupport semua kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian adat budaya maupun culture. Terlebih dalam pelaksanaan Melas Taon tahun ini, juga dimeriahkan dengan lomba permainan tradisional Paser.
“Seperti dengan kembali menggaungkan permainan tradisional yang mungkin sudah kita lupa, ini merupakan langkah yang efektif dan mudah-mudahan tahun depan permainan tradisional dimunculkan kembali dan diperbanyak lagi,” tutup Wakil Ketua DPRD Paser.
Hal serupa juga disampaikan Anggota DPRD Kabupaten Paser, Zulfikar Yuliskatin yang mengharapkan agar pelaksanaan Melas Taon kedepan bisa lebih semarak lagi. Menurutnya, kemungkinan pada pelaksanaan Melas Taon ini masih ada tradisi adat budaya Paser yang belum ditampilkan sehingga diharapkan ke depan dapat dimaksimalkan.
“DPRD Paser akan mengawal agenda-agenda adat budaya tradisional, agar bisa dilaksanakan lebih meriah lagi dan lebih disupport oleh pemerintah daerah,” terang Zulfikar.
Ia juga mengapresiasi dengan kembali digaungkannya permainan tradisional, terlebih melihat kondisi sekarang dengan perkembangan zaman dan teknologi yang sudah sangat pesat. Zulfikar beranggapan, jika ingin memelihara suatu peradaban agar tidak tergerus oleh zaman maka yang mesti dilakukan yaitu dengan menjaga warisan tradisi daerah.
“Seperti permainan tradisional, karena kalau kita bicara sekarang maka permainan tradisional itu hampir punah dan kalau tidak kembali dilestarikan oleh kita semua maka generasi penerus tidak akan tahu tradisi kita ini di daerah,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, pada puncak pelaksanaan penutupan Festival Melas Taon juga dilakukan pertukaran cenderung mata oleh Wakil Ketua DPRD Paser, Hendrawan Putra dengan Ketua Lembaga Adat Paser (LAP), Aji Habibullah sebagai bentuk dukungan penuh DPRD Paser dalam pelestarian adat budaya Paser.
Pewarta: TB Sihombing
Editor : Nicha R