TANJUNG REDEB – Selepas acara Irau Manutung Jukut atau pesta rakyat membakar ikan beramai-ramai di sepanjang tepian Sungai Segah Kecamatan Tanjung Redeb Minggu (17/9/2023) lalu, terlihat banyak sampah menumpuk dan berserakan yang dibiarkan berada di tengah jalan oleh peserta Manutung Jukut.
Itu menjadi perhatian Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau, Madri Pani. Seharusnya, kata dia, petugas kebersihan langsung membawa semua sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). “Bukan hanya pada event Manutung Jukut tapi setiap ada event apapun kalau bisa sampah harus selalu langsung dibersihkan. Agar Berau tetap bersih,” katanya, Senin (18/9/2023).
Terlebih, acara Irau Manutung Jukut menggunakan seluruh jalan, mulai dari Jalan Sangalaki, Jalan Pulau Derawan hingga Jalan Pulau Sambit untuk mendirikan tenda. Berdasarkan hasil sidaknya di sana, masih banyak sampah yang dibiarkan berada di tengah jalan setelah acara selesai.
Sisa sampah itu selain menyebabkan bau dan pemandangan tidak elok, jelas mengganggu pengguna jalan yang lewat. “Kita perlu menjaga kebersihan agar Berau tetap bersih, lebih asri, indah dan nyaman dipandang mata,” terangnya.
“Jangan malah mengotori tempat yang seharusnya menjadi tempat wisata, nongkrong dan tempat orang berjualan,” imbuhnya.
Begitu juga dengan masyarakat yang menjadi peserta Irau Manutung Jujut maupun pengunjung yang datang harus tetap menjaga kebersihan bersama.
“Dalam sambutan Bupati Berau ketika membuka acara kemarin sudah diimbau agar setelah acara ini tolong dijaga kebersihan dan kenyamanan di tepian. Tapi justru kesadaran masyarakat masih rendah,” paparnya.
Dirinya berharap Kabupaten Berau dapat meraih penghargaan Adipura kembali. Setelah terakhir didapat pada 2019 lalu. Perlu kerjasama yang kuat antara pemda dengan masyarakat untuk menjaga Berau tetap bersih.
“Berau sudah lepas dari Adipura. Mudah-mudahan ke depan dengan sisa masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Berau bisa kita peroleh kembali,” tandasnya.
Pewarta: Amnil Izza
Editor : Nicha Ratnasari
