SAMARINDA– Pada tahun 2023, akan ada dua Perguruan Tinggi di provinsi Kalimantan Timur yang akan membuka fakultas kedokteran, yaitu Universitas Balikpapan dan Program Studi Kedokteran di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (Kaltim).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Jaya Mualimin berharap, pembukaan program kedokteran ini dapat mencetak dokter baru untuk mencakupi rasio kebutuhan dokter di Kaltim.
“Saya lagi menunggu kapan diresmikannya, kalau sudah resmi, berarti ada peningkatan program kedokteran,” kata Jaya, Kamis (30/11/2023).
Jaya mengatakan, saat ini secara nasional masih kekurangan dokter apalagi di wilayah Kaltim. Sehingga sangat dibutuhkan adanya program kedokteran guna melahirkan dokter baru yang akan disebarkan ke semua daerah di Kaltim, yang memang kekurangan dokter.
“Rasionya kan seharusnya satu banding 100 ribu untuk dokter spesialis, walau rasio dokter kita itu sudah hampir tercukupi,” ujarnya.
Menurutnya, dokter spesialis sudah mencukupi, tetapi ada beberapa sub spesialis yang masih kekurangan dokter.
“Jumlah seluruh tenaga kesehatan di Kaltim ada sekitar 15 ribu, untuk dokternya ada sekitar 3.500 dokter,” bebernya.
Lanjutnya, dengan dibukanya dua Perguruan Tinggi tersebut, maka akan ada tambahan dokter sekitar 150 orang. Meskipun pada tahap pertama butuh waktu 5 sampai 6 tahun untuk menciptakan dokter baru.
“Jadi tahun ini masih tetap dihasilkan sekitar 75 dokter, tahun depan tetap 75 dokter juga. Harapannya pada tahun kelima baru nanti ada sekitar 150 dokter baru,” harap Jaya.
Ia juga berharap bisa tercipta perbandingan yang ideal antara tenaga dokter dan masyarakat.
“Kita doakan agar tercapai perbandingan yang ideal antara dokter dengan masyarakat. Kalau dokter umum, rasio dokternya satu banding seribu. Alhamdulillah, kita tinggal sedikit untuk mencapai rasio ideal,” pungkasnya. (Adv/nta)
Pewarta : Ernita
Editor : Nicha R
