spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

DPRD Tunda Persetujuan Penyertaan Modal Bank Kaltimtara

SAMARINDA – Komisi II DPRD Kaltim menggelar rapat dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltim, membahas penyertaan modal untuk Bank Kaltimtara tahun 2022, di gedung E DPRD Provinsi Kaltim (16/11/2021).

Sebagaimana yang disampaikan Kepala BPKAD Kaltim M Sa’duddin, dianggarkan melalui pembiayaan Rp 236 miliar untuk penyertaan modal Bank Kaltimtara. Hal ini dilakukan agar Bank Kaltimtara mampu bersaing dengan bank lain.

Sa’duddin menambahkan, Pemprov Kaltim telah menerima pembagian deviden Bank Kaltimtara sebesar Rp 93 miliar untuk Penghasilan Asli Daerah (PAD) Kaltim. “Kita serahkan ke Komisi II apakah memungkin atau tidak, yang jelas kita menjamin bahwa semua sudah sesuai ketentuan,” ucapnya.

Sapto, Anggota Komisi II DPRD Kaltim

Terpisah Sapto Anggota Komisi II DPRD Kaltim, mengatakan pihaknya tak ingin buru-buru menyetujui usulan penyertaan modal Bank Kaltimtara. Menurutnya, masih perlu berapa kajian dan evaluasi terhadap penyertaan modal tersebut. “Selama ini kita minta data-data belum dikasih, gimana mau setuju penambahan modalnya. Kita tunda dulu,” tegasnya.

Politisi Partai Golkar ini menambahkan, Komisi II akan memanggil Perusda milik Provinsi Kaltim dalam waktu dekat. Tujuannya, untuk mengetahui perencanaan hingga target masing-masing perusda yang telah dipimpin jajaran direksi yang baru.

“Kita akan evaluasi ini Perusda-perusda jangan sampai dikasih anggaran besar tapi tidak maksimal untuk PAD. Mending uangnya buat prioritas lain untuk masyarakat pasca-pandemi ini,” tegasnya.

Sementara Ketua Komisi II DPRD Kaltim Veridiana Huraq Wang, berharap dengan dianggarkannya penyertaan modal Bank Kaltimtara, target pendapatan dari pembagian deviden meningkat di tahun 2022. Pihaknya juga meminta agar BankKaltimtara segera memenuhi syarat-syarat yang diatur dalam Pergub 62 tahun 2020 dan syarat penyertaan modal dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Kita pahami situasi tahun 2021 karena pandemi targetnya kan turun, makanya kita harapkan penyertaan modal ini targetnya naik minimal Rp 100 miliar lebih untuk pendapatan kita,” ungkapnya.(eky)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti