spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

DPRD PPU Minta Pelayanan PAM Danum Taka Segera Teratasi

PENAJAM – DPRD Penajam Paser Utara (PPU) meminta pelayanan Perumda Air Minum (PAM) Danum Taka tidak boleh berhenti sebab sangat dibutuhkan masyarakat.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Komisi III DPRD PPU, Bijak Ilhamdani selepas meninjau unit IPA Lawe-Lawe.

Unit IPA Lawe-Lawe berkapasitas 200 liter/detik berlokasi di Kelurahan Lawe-Lawe, selama ini memenuhi kebutuhan sekira 11 ribu pelanggan di seluruh Kecamatan Penajam dan sekitarnya.

Bijak menambahkan, sepanjang kemarau ini kondisi air kerap dikeluhkan masyarakat. Maka dari itu kunjungan bersama ini untuk mencarikan bersama solusi atas masalah yang ada.

“Bersama kita sudah lihat, dikarenakan sedimentasi parah akibat kemarau. Dari hasil peninjauan, kami meminta persoalan air keruh bisa segera diatasi,” ucapnya, Sabtu (4/6/2022).

Hal utama yang ditekankan ialah pelayanan air bersih bagi warga masuk dalam kategori wajib. Maka dari itu, legislatif meminta penyaluran air bersih kepada pelanggan tetap berjalan.

Adapun soal penyelesaian masalah, treatment yang saat ini tengah dilakukan jajaran PAM Danum Taka sudah baik.

BACA JUGA :  Kasus Bontang Makin Naik, Gugus Tugas Terkendala Minim Informasi untuk Tracing

“Kami juga meminta ada inovasi, agar masalah tahunan ini bisa teratasi sepenuhnya. Sehingga pelayanan masyarakat dapat terjamin,” tegas Bijak.

Terpisah, Direktur PAM Danum Taka Abdul Rasyid menjelaskan, akan menghentikan distribusi air hingga dua pekan ke depan untuk menuntaskan persoalan sedimentasi pada Unit IPA Lawe-Lawe. Meski distribusi air bersih tidak berhenti sepenuhnya, namun pelayanan dilakukan secara bergiliran selama dua pekan.

Skema ini terpaksa dilakukan, karena sedimentasi atau endapan lumpur yang harus dibersihkan di penampungan air baku di WTP Lawe-Lawe mencapai kedalaman 3 meter. “Untuk menguras sedimentasi itu akan berdampak terhadap distribusi air kepada pelanggan, tapi distribusi air bersih tidak dihetikan hanya saja dilakukan secara bergilir selama dua pekan ke depan,” ujarnya.

Selain pembersihan WTP dan kolam penampungan air baku, pembersihan tandon penampungan (reservoir) dan melakukan penyiapan WTP baru. Pada pembersihan sedimentasi pada kolam penampungan air baku WTP Lawe-Lawe ada empat item pengerjaan yang dilakukan dan ditargetkan dalam waktu satu pekan pembersihan.

“Pengerjaan pembersihan kolam penampungan WTP pekerjaan cukup berat, kami optimistis pekerjaan bisa selesai dalam satu pekan,” ucap Rasyid.

BACA JUGA :  Selama 2021 BNN Kota Samarinda Ringkus 12 Tersangka Peredaran Narkotika

Selain pembersihan sedimentasi yang memang harus dilakukan tiga tahun sekali, lanjut dia, kemarau juga membuat tingkat ketinggian atau debit air bendungan mengalami penurunan hingga 30 persen, atau dari 2 meter turun menjadi 1,5 meter.

Dengan pembersihan sedimentasi Perumda Air Minum Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara, maka WTP lama berkapasitas 50 liter per detik sebagai solusi terbaik agar tidak ada penghentian distribusi air bersih ke pelanggan.

“Kami akan optimalkan WTP 50 liter per detik dan WTP 200 liter per detik dihentikan sementara untuk pemeliharan dan perbaikan,” pungkasnya. (sbk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img