SAMARINDA – Rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menghadapi tantangan besar. Namun, ternyata ada penurunan signifikan alokasi anggaran untuk tahun 2025.
Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Muhammad Samsun pun menyoroti penurunan ini, mengingat alokasi anggaran untuk IKN tahun depan hanya sebesar Rp 143 miliar. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan Rp 42,5 triliun yang dihabiskan pada 2024.
Dikonfirmasi pada Rabu (21/8/2024), Samsun mengungkapkan kekhawatirannya terkait kelangsungan pembangunan IKN dengan anggaran yang terbilang minim.
“Dengan Rp 143 miliar, kita hanya bisa membangun jalan sepanjang 1,4 kilometer dengan lebar 6 meter,” ujarnya.
Meski demikian, Samsun menegaskan bahwa penurunan anggaran ini tidak akan menjadi beban bagi kota-kota penyangga IKN. “Secara regulasi, beban ini sepenuhnya berada di tangan pemerintah pusat. Daerah tidak memiliki kewenangan untuk menanggungnya,” tambah anggota Fraksi PDIP ini.
Samsun juga berharap agar presiden baru yang akan menjabat nanti bisa memberikan perhatian lebih terhadap pembangunan IKN dan mempercepat proses yang saat ini berjalan lambat.
“Harapannya, presiden baru dapat membawa perubahan positif dan mempercepat pembangunan ini,” tegasnya.
Penurunan anggaran ini ternyata bukan tanpa alasan. Berdasarkan Buku Nota Keuangan RAPBN 2025, total anggaran untuk keberlanjutan pembangunan IKN hanya mencapai Rp 143,1 miliar.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, menjelaskan bahwa anggaran tersebut hanya mencakup penyelesaian proyek-proyek kementerian dan lembaga (K/L) yang ada di IKN.
Lebih lanjut, Suharso mengungkapkan jumlah tersebut terbilang kecil karena Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) belum mengusulkan kebutuhan anggaran mereka.
Dengan situasi ini, keberlanjutan pembangunan IKN di tahun 2025 tampaknya akan sangat bergantung pada langkah-langkah strategis yang diambil oleh pemerintah pusat, terutama di bawah kepemimpinan presiden yang baru.
“Anggaran Rp 143,1 miliar, karena OIKN belum mengajukan usulan mereka,” ungkap Suharso beberapa waktu lalu.
Penulis: Hanafi
Editor: Nicha R