BALIKPAPAN – DPRD Kota Balikpapan menyambut baik langkah Pemerintah Kota Balikpapan yang akan melakukan desalinasi air laut menjadi air tawar. Bahkan DPRD Balikpapan juga siap mendukung program tersebut, meski dalam pelaksanaannya akan menelan anggaran yang cukup tinggi.
Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle mengatakan, bahwa kondisi saat ini Kota Balikpapan mengalami kekurangan air baku dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
“Desalinasi melalui fase air laut menjadi air tawar ini menjadi pertimbangan, karena akan menelan anggaran yang cukup tinggi. Tapi hal itu tidak jadi masalah yang penting dilaksanakan,” ujarnya, Senin (5/8/2024).
Lebih lanjut Sabaruddin Panrecalle menjelaskan, rencana desalinasi ini muncul karena Balikpapan yang kondisinya masih kekurangan air baku. Sehingga diperlukan aksi untuk memenuhi kebutuhan air tersebut.
“Pemkot Balikpapan sebaiknya tidak perlu lagi merencanakan, tapi langsung action,” jelasnya.
Seperti diketahui, pertumbuhan penduduk di Kota Balikpapan saat ini meningkat signifikan, tentunya kebutuhan air juga akan semakin meningkat. Ini dikarenakan Kota Balikpapan sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) dan menjadi lokasi berbagai kegiatannya.
“Ditambah dengan penduduk yang semakin bertambah menyusul pemindahan IKN di Kaltim, sehingga kebutuhan air juga pasti akan meningkat. DPRD akan mensupport. Jadi, jangan slogan saja yang selalu siap, tetapi harus dibuktikan,” tambah Sabaruddin.
Hanya saja, Sabaruddin meminta Pemkot Balikpapan tidak mewajibkan semua masyarakat menggunakan air tersebut. Sebab, dengan biaya desalinasi yang cukup tinggi, nilai jual air kepada konsumen pasti juga akan semakin tinggi.
“Pemanfaatan air tersebut nantinya harus ada pembagian klaster, karena tidak semua masyarakat mampu. Seperti menyasar konsumen kelas menengah ke atas dan perusahaan-perusahaan yang sesuai dengan peruntukannya. Apalagi kualitas air dari hasil desalinasi itu hasilnya sangat bagus, tidak perlu lagi melalui filter,” jelasnya.
Penulis: Aprianto
Editor: Nicha R