TENGGARONG – Sebanyak 17 desa di Kutai Kartanegara (Kukar) termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar 2021-2026 untuk mendapatkan akses listrik yang memadai. Hingga saat ini, 17 desa tersebut belum merasakan manfaat dari pasokan listrik 24 jam.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kutai Kartanegara (DPMD Kukar) terus berusaha menyelesaikan masalah kebutuhan listrik dasar di wilayah Kukar. Nantinya, masyarakat akan menikmati pasokan listrik dari jaringan milik PLN maupun jaringan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) komunal yang menjadi kebijakan pemerintah kabupaten (Pemkab) untuk memberikan listrik di desa.
“RPJMD Kukar telah disusun dengan melakukan penelitian, ada beberapa desa yang dapat menggunakan pasokan listrik dari PLN, namun beberapa desa tidak dapat. Desa yang tidak mendapat pasokan dari PLN akan menggunakan PLTS Komunal,” ungkap Kadis PMD Kukar, Arianto.
Arianto melanjutkan bahwa hingga akhir Maret 2023, Bupati Kukar, Edi Damansyah telah meresmikan 5 desa yang telah memperoleh pasokan listrik dari PLN, yaitu Desa Muhuran, Sebelimbingan, Tuana Tuha, Teluk Muda, dan Tanjung Batuq Harapan.
Pada tahun 2023, DPMD Kukar akan menargetkan untuk menyediakan akses listrik di Desa Liang Buaya, Desa Kupang Baru, dan Dusun Nangka Bonang di Desa Tunjungan. Untuk Desa Kupang Baru, akan dianggarkan senilai Rp 6,25 miliar untuk membangun jaringan PLTS komunal, sedangkan untuk Dusun Nangka Bonang, akan dianggarkan sebesar Rp 6 miliar.
Arianto mengatakan bahwa anggaran tersebut akan disalurkan melalui Program Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD) dan akan ditransfer ke Sana Desa serta masuk dalam struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
“Jika PLTS telah terbangun, artinya 17 desa di Kukar yang menjadi target RPJMD 2021-2026 telah memperoleh pasokan listrik,” tambahnya.
Lebih lanjut, selain 17 desa yang masuk dalam program Terang Kampongku, masih ada beberapa tempat yang membutuhkan pembangunan jaringan listrik, dan bersifat terpusat. Seperti dua RT di Desa Salok Palai, Kecamatan Muara Badak. Dusun Rajak di Desa Kedang Murung, 2 RT di Desa Muara Wis Seberang, dan beberapa RT lagi di Desa Sebulu Ilir.
“Jadi yang belum kita kerjakan adanya spot-spot bagian kecil dari desa. Kalau desa induknya, dari 193 desa itu Insya Allah semuanya sudah berlistrik. Tapi kan ada permukiman yang terpisah, nah ini yang perlu kebijakan untuk memenuhi listriknya,” tutup Arianto. (adv/afi)