SAMARINDA – Demi menyelamatkan naskah kuno, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Samarinda akan menggelar sosialisasi kepada masyarakat.
Kepala Bidang Pengolahan, Layanan dan Pelestarian Bahan Pustaka DPK Kota Samarinda, Edy Wahyudi mengatakan pihaknya akan melakukan sosialisasi tentang naskah kuno agar naskah-naskah kuno yang dimiliki oleh masyarakat bisa dibantu untuk dilestarikan.
“Sementara ini kita akan sosialisasi soal naskah kuno, karena kita belum mengkaji ini. Jadi langkah awal kita akan sosialisasikan, setelah terkumpul informasinya kita akan kunjungi,” ujarnya kepada Mediakaltim.com Selasa (10/10).
Diketahui naskah kuno adalah naskah yang bertuliskan isi sejarah, ramuan tradisional, agama dan lainnya yang berumur di atas 50 tahun dan ditulis menggunakan tangan.
Edy Wahyudi mengatakan naskah kuno dengan usianya yang sangat berumur tentunya sangat rentan rusak. Untuk itu, DPK Kota Samarinda mengimbau masyarakat yang memiliki nahkah kuno untuk menyerahkannya kepada DPK Kota Samarinda sebagai upaya melestarikan naskah kuno yang dimiliki masyarakat.
“Naskah kuni yang dimiliki masyarakat boleh dititipkan ke DPK Kota Samarinda untuk dilestarikan. Kami akan alih mediakan dan kita akan berikan sertifikat kepemilikan naskahnya. Tapi kalau masyarakat tidak berkenan dititipkan, maka kami mengajarkan cara merawatnya, karena menjaga naskah kuno itu tidak sembarangan,” ungkapnya.
Sementara itu Pustakawan Ahli Madya DPK Kota Samarinda Nurhikmah, menyebutkan selama ini belum ada penggalian informasi terhadap naskah kuno yang ada di Samarinda. Oleh sebab itu, pihak DPK Kota Samarinda akan menggali informasi tentang keberadaan naskah kuno yang dilaporkan masyarakat ke DPK Kota Samarinda.
“Nah kita dapat informasi ada Alquran kuno di Masjid Shiratal Mustaqiem, Samarinda Seberang dan naskah yang ditulis di atas daun lontar dimiliki masyarakat. Kami belum punya tim ahli untuk meneliti berapa umur dari Alquran kuno tersebut. Oleh sebab itu m, kita akan kerjasama dengan Perpusnas untuk melihat apakah ini benar kategori naskah kuno atau bukan,” ujarnya.
Naskah kuno ini sangat penting diawetkan dan dilestarikan agar bisa dipelajari oleh generasi saat ini dan generasi mendatang.
“Tentunya ini akan dijadikan sejarah, agar generasi akan datang bisa tau bahwa sejarah ditempat kita ada naskah kuno nya,”tutupnya. (ADV)
Pewarta : Hanafi
Editor : Nicha Ratnasari