spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dosen STTI Bontang Merilis Buku Sejarah Teluk Pandan yang Disambut Hangat oleh Masyarakat

Zulkifli, salah satu dosen di Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang (STTIB), sekaligus sebagai mubalig di Kota Bontang, telah sukses merilis buku berjudul “Sejarah Desa Teluk Pandan dan Kearifan Lokalnya”. Buku berjumlah 221 halaman ini menjadi sorotan utama di kalangan masyarakat Teluk Pandan, terutama generasi muda, karena kekayaan informasi sejarah dan budaya lokal yang diusungnya.

Buku yang ditulis oleh Zulkifli berhasil memikat hati pembaca dengan narasi yang ringan namun mendalam tentang sejarah serta kearifan lokal Teluk Pandan. Dalam karyanya, Zulkifli mengulas beragam aspek kehidupan masyarakat Teluk Pandan, mulai dari tradisi adat, kehidupan sehari-hari, hingga peristiwa bersejarah yang membentuk identitas daerah tersebut.

Keistimewaan buku ini tak hanya terletak pada isi ceritanya, tetapi juga pada dukungan yang diterima dari berbagai pihak. Zulkifli berhasil memperoleh rekomendasi dari 17 ketua RT, ketua adat, serta pemerintah desa Teluk Pandan. Dukungan yang luas ini menjadi bukti akan pentingnya sejarah dan budaya lokal.

Menanggapi kesuksesannya dalam menyajikan karya yang bersejarah, Zulkifli menyatakan rasa syukurnya atas sambutan hangat yang diberikan oleh masyarakat Teluk Pandan. “Saya berharap melalui buku sejarah ini, generasi muda Teluk Pandan dapat lebih memahami dan melestarikan warisan budaya yang telah ada sejak 1957 atau 66 tahun silam,” ujarnya.

Selain itu, Zulkifli juga berharap agar buku “Sejarah Desa Teluk Pandan dan Kearifan Lokalnya” dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk dikembangkan sebagai kurikulum muatan lokal di sekolah-sekolah tingkat dasar hingga menengah, khususnya di wilayah desa Teluk Pandan. Dengan demikian, pengetahuan tentang sejarah dan kearifan lokal dapat diintegrasikan secara lebih baik dalam pendidikan formal, sehingga generasi muda dapat lebih menghargai dan menjaga warisan budaya mereka.

Dalam tulisannya, penulis juga merekomendasikan kepada pemerintah setempat agar sejumlah nama tokoh yang berperan serta berkontribusi dalam pengembangan dari perkampungan hingga menjadi sebuah kecamatan, diharapkan dapat disematkan sebagai nama jalan atau gang yang ada di wilayah Teluk Pandan. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat ikatan sejarah dan mengabadikan perjuangan serta kontribusi yang telah diberikan oleh sejumlah tokoh pendahulu yang telah berjuang dengan gigih.

Penulis saat finalisasi naskah buku Sejarah Teluk Pandan. (dok)

Tidak hanya itu, Zulkifli menjelaskan bahwa buku setebal 221 halaman proses penulisan bukunya relatif sangat singkat, yakni hanya sekitar 27 hari. “Hal ini berkat dukungan yang diterima dari sejumlah tokoh masyarakat dan pemerintah desa setempat, sehingga proses pengumpulan data dan proses wawancara kepada sejumlah tokoh menjadi lebih mudah”, ungkapnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada segenap pemerintah desa atas kesempatan yang diberikan untuk menorehkan sebuah karya sejarah Teluk Pandan, serta kepada Camat Teluk Pandan dan Bupati Kutai Timur yang berkenan memberikan kata sambutan dalam buku sejarah tersebut. Zulkifli berharap buku ini dapat memberi manfaat bagi generasi muda di masa yang akan datang.

Sebagai seorang akademisi sekaligus pemerhati sosial dan dakwah, Zulkifli menyadari kewajibannya untuk terus berkontribusi dan mengabdikan diri untuk kepentingan masyarakat, agama, bangsa, dan negara. “InsyaAllah saya akan terus belajar dan berkarya sekaligus sebagai upaya aktualisasi diri sehingga dapat ikut berkontribusi bagi kemajuan masyarakat agar generasi mudanya memperoleh motivasi dan pemahaman yang lebih positif terhadap nilai-nilai kearifan lokalnya”, tutupnya.

Info lebih lanjut tentang penulis: zulkifliyusuf120@gmail.com

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti