Beranda BONTANG Dorong Hasilkan Pangan yang Aman, DKP3 Usulkan Sertifikasi Prima 3 Kelompok Tani

Dorong Hasilkan Pangan yang Aman, DKP3 Usulkan Sertifikasi Prima 3 Kelompok Tani

0
Kelompok Tani Saung Pandu di kawasan Jalan Zamrut 12, Kelurahan Berebas Tengah. (Bams/Media Kaltim)

BONTANG – Pemkot Bontang melalui Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) terus mendorong kelompok tani untuk memproduksi komoditas pangan yang sehat, bebas kimia, dan memiliki legalitas. Salah satunya, dengan mengajukan sertifikasi prima 3 bagi kelompok tani ke Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKP-D) yang berada di bawah koordinasi Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) Provinsi Kaltim.

Jika produk dari kelompok tani tersebut telah tersertifikasi, maka bisa dijual di supermarket. Seperti Giant, Hypermart, dan sejenisnya. Termasuk jangkauan pasarnya yang bisa semakin luar sampai ke luar daerah, bahkan ekspor. Di Bontang, salah satu yang sedang mengajukan proses tersebut adalah Kelompok Tani Usaha Unggulan Pertanian Terpadu (Saung Pandu), yang berlokasi di Jalan Zamrut 12 RT 15, Kelurahan Berebas Tengah.

Kelompok tani binaan PT Badak NGL ini menjadi yang pertama mengajukan sertifikasi di Bontang. Tahapannya, kelompok binaan tani harus teregristrasi terlebih dahulu. Lalu dilakukan peninjauan oleh tim dari OKKP-D. Setelah hasil panen dinyatakan aman, maka akan diterbitkan sertifikasinya.

Kabid Konsumsi dan Keamanan Pangan DPTPH Provinsi Kaltim, Diah Adiati Yahya menyebut, ketika kelompok tani sudah mengantongi sertifikasi, produksinya dinyatakan aman dikonsumsi masyarakat. “Biar masyarakat semakin sadar. Harus mengkonsumsi makanan sehat bebas kimia,” ujarnya.

Dari hasil peninjauan di Kelompok tani Saung Pandu pada Rabu (7/4/2021), Diah menilai lokasi dan pengelolaannya sudah cukup baik. Sehingga memiliki potensi untuk mendapatkan sertifikasi. Selebihnya, hanya tinggal melengkapi dengan administrasi dan mengambil sampel. “Kita harus menguji aman atau tidak untuk disertifkasi. Nanti dipantau sama dinas kota, mulai dari saat menanam sampai pasca-panen, baru sertifikasi keluar. Karena harus dicek dulu,” terangnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kasi Keamanan Pangan DKP3, Fahrudin Noor berharap Kelompok Tani Saung Pandu bisa segera mendapat sertifikasi. Sehingga dapat menjadi percontohan di Bontang. “Dan ini merupakan peluang yang bagus dijadikan contoh dalam hal pemberdayaan masyarakat,” tuturnya.

Sebagai informasi, Kelompok Tani Saung Pandu memiliki konsep pertanian terpadu. Didalamnya tidak hanya pada sektor buah dan sayur organik, namun juga terdapat sektor perikanan dan peternakan. Sebagai bentuk kepedulian, Pemkot bersama perusahaan rutin berkolaborasi untuk membina petani lokal. (bms)

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version