spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dokter Kontroversial Lois Owien Pernah Bertugas di Kaltim, Bantah Keberadaan Covid-19 Berujung Penjara

Nama dokter Lois Owien telah menjadi buah bibir di sepenjuru negeri. Mengeluarkan pernyataan tak percaya Covid-19, dokter perempuan tersebut akhirnya ditangkap kepolisian Jakarta. Rupanya, dokter Lois pernah tinggal di Kaltim dan bertugas di provinsi ini.

Kepada kaltimkece.id jaringan mediakaltim.com, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltara, dokter Franky Sientoro, membenarkan informasi itu. Menurut Franky, dokter Lois pertama kali bertugas pada 2009 di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan. Waktu itu, Nunukan adalah bagian dari Kaltim karena Kaltara baru lahir pada 2013.
“Yang bersangkutan lulus dari pendidikan dokter pada 2009. Tugas di Sebatik dan wilayah tersebut masih bagian Kaltim,” jelas Franky melalui sambungan telepon, Senin (12/7/2021). Menurut informasi yang lain, dokter Lois adalah alumnus Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Indonesia, di Jakarta.

Kembali kepada dokter Franky, ia menjelaskan bahwa dokter Lois berstatus pegawai tidak tetap (PPT) di Sebatik. Di pulau yang dimiliki Indonesia dan Malaysia itu, dokter Lois bertugas selama tiga tahun sampai 2012. “Selepas itu, dia (dokter Lois) menjadi dokter umum dengan membuka praktik mandiri di Tarakan,” jelas Franky.

Pada waktu dokter Lois bekerja di Tarakan, Kaltara lahir sebagai daerah pemekaran dari Kaltim. Dokter Franky mengatakan bahwa dari informasi yang diterimanya, dokter Lois kemudian pindah tugas ke Jakarta. Pada saat perpindahan ini, sambung dokter Franky, dokter Lois seharusnya memindahkan data agar bergabung di IDI Jakarta. Di samping itu, sebagaimana umumnya yang dilakukan dokter di organisasi profesi, dokter Lois seharusnya memperpanjang status keanggotaan di IDI setiap lima tahun.

“Nah, sampai sekarang, statusnya di IDI, di catatan cabang itu, registrasi terakhir sampai September 2017. Beliau (dokter Lois) tidak ada kompetensi lanjutan sampai sekarang,” terang dokter Franky.

Secara pribadi, dokter Franky mengaku mengenal dokter Lois sebagai kolega di gereja yang sama. Yang dokter Franky tahu, kedua orang tua dokter Lois berasal sebuah kecamatan di Kabupaten Nunukan, Kaltara, yang berbatasan dengan Malaysia.

“Awal-awal (dokter Lois) bagus saja. Akan tetapi, dalam perkembangan seperti tidak jelas. Kalau dokter itu, ‘kan, punya (kode) etik, ya. Ada yang mengawasi jadi tidak sembarangan. Itu yang menjadi permasalahan. Baik di Permenkes maupun Peraturan IDI, ada semua. Di UU praktik kedokteran juga,” tutup dokter Franky.

Setelah menimbulkan polemik, dokter Lois Owien akhirnya ditangkap Kepolisian Daerah Metro Jaya pada Senin (12/7/2021). Kasus ini telah dilimpahkan kepada Badan Reserse Kriminal, Markas Besar Polri. Dalam keterangan pers, Kepala Bagian Penerangan Umum, Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Ramadhan, membenarkan informasi tersebut.

Tersandungnya dokter Lois Owien disebabkan pernyataan kontroversi mengenai Covid-19. Selain tidak percaya kebenaran Covid-19, dokter Lois mengatakan bahwa pasien Covid-19 yang meninggal disebabkan interaksi obat-obatan. Khalayak dunia maya riuh setelah pernyataan itu dilontarkan dokter Lois saat menjadi bintang tamu dalam temu wicara di kanal Youtube Hotman Paris Official, Jumat (9/7/2021).
Setelah itu, dokter Lois menyinggung soal mitochondria dysfunction yang membuat kerusakan sel karena dipicu kekurangan oksigen. Ia juga mengatakan bahwa ada kondisi aneh sebelum program vaksinasi diberlakukan. Menurutnya, angka kasus di Indonesia dan beberapa negara lain menurun. Terakhir, dokter Lois meragukan alat tes PCR yang ia sebut bisa direkayasa. (kk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti