spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

DLH PPU Sosilaisasikan Proklim Lewat Aksi Tanam Mangrove

PPU – Melalui aksi menanam mangrove, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Penajam Paser Utara (PPU) turut menyosialisasikan Program Kampung Iklim (Proklim). Semua pihak diminta untuk turut mendukung program ini demi menjaga kepedulian terhadap lingkungan daerah.

Kegiatan itu disampaikan dalam rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia yang digelar di Pantai Corong Kelurahan Tanjung Tengah, Kecamatan Penajam, Senin 5 Juni 2023.  Selain penanaman bibit mangrove yang dilakukan oleh Bupati PPU, Hamdam beserta jajaran Pemkab PPU dan Sekolah Adiwiyata, juga dilaksanakan bersih-bersih pantai.

Kepala DLH PPU, Tita Deritayati menuturkan aksi ini dilakukan dalam upaya menjaga kelestarian hutan mangrove yang ada di Benuo Taka. Kemudian juga meningkatkan kesadaran masyarakat umum terhadap lingkungan hidup, khususnya di wilayah pesisir.

“Dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup di Kabupaten Penajam Paser Utara, dilakukan dengan aksi penanaman bibit mangrove dan bersih-bersih pantai,” ujarnya, Selasa (6/6/2023).

Dia menjelasakan tentang pentingnya keberadaan mangrove atau bakau ini di kawasan pantai di PPU. Selain itu juga mangrove dianggap punya peran penting untuk menahan abrasi.

“Tujuan penanaman bibit mangrove ini juga untuk keberlangsungan mangrove yang menjadi salah satu penyangga abrasi jadi harus dilestarikan,” ungkap Tita.

Kemudian juga menjadi salah satu sumber makanan bagi hewan-hewan yang hidup di sekitar tanaman mangrove tersebut. Yang mana, sambung Tita, hal ini perlu melibatkan banyak pihak.

“Mulai dari stakeholder terkait hingga masyarakat sekitar,” sebutnya.

Selain itu, Tita dalam aksi itu juga mengenalkan ada Proklim di beberapa kelurahan/desa di PPU. Pun seluruh pihak terdorong untuk melaksanakan aksi nyata yang dapat memperkuat ketahanan masyarakat menghadapi perubahan iklim, serta memberikan kontribusi terhadap upaya pengurangan emisi gas rumah kaca.

“Tujuan dan manfaat proklim ini untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai perubahan iklim dan dampak yang ditimbulkan,” kata dia.

Tentunya bersama-sama meningkatkan kesadaran terhadap perubahan iklim. Perubahan kecil dapat dimulai dari diri sendiri, di lingkungan sekitar tempat tinggal.

“Kita hidup di dunia ini menghirup oksigen diberi gratis. Maka, yang bisa kita lakukan adalah menjaga keseimbangan alam, demi anak cucu kita nanti,” tandasnya.

Tita menegaskan, karena perubahan iklim telah menjadi isu nasional, bahkan di tingkat global, maka dalam penanganannya pun membutuhkan sinergi yang melibatkan seluruh komponen.

“Pemerintah tidak bisa sendiri, harus didukung seluruh komponen, mulai dari diri kita sendiri,” pungkas TIta. (adv/sbk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti