SANGATTA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), pada tahun 2023 mendatang berencana akan melakukan penanggulangan sampah di beberapa kecamatan dengan menggunakan mesin pengolahan sampah dengan metode Zero Waste yang dibuat oleh Planet Robotika Nusantara (PRN). Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala DLH Kutim Andi Palesangi.
Menurut Andi Palesangi mesin pengolah sampah yang dibuat oleh tim PRN itu, nantinya tidak akan menggunakan bahan bakar ninyak (BBM) untuk membakar sampah, melainkan hanya membutuhkan listrik sekitar 60 Watt sampai 110 watt untuk blower dengan metode pirolisis atau bisa di sebut thermolisis (proses dekomposisi kimia dengan menggunakan pemanasan tanpa kehadiran oksigen).
“Sehingga asap yang dihasilkan di proses secara sederhana menjadi cairan pembasmi hama dan abu hasil pembakarannya dapat dibuang menjadi katalisator pupuk organik maupun bahan bangunan,” sebut Andi Palesangi kepada Media Kaltim.
Karena itu, pada tahun 2023 mendatang DLH Kutim berencana akan melakukan pengadaan mesin pengolah tersebut sebanyak 6 unit, yang akan di tempatkan dibeberapa Kecamatan di Kutim seperti Bengalon, Kaubun, Muara Wahau, Muara Bengkal dan lain-lain sebagainya.
Selanjutnya, menurut Andi Palesangi, mesin pengolah sampah tersebut juga sangat cocok ditempatkan di beberapa wilayah di Kutim. Pasalnya mesin tersebut tidak memerlukan BBM dan bahan yang akan dibakar atau dimusnahkan tidak perlu dikeringkan atau dipilah. “Harganya juga terjangkau hanya sebesar Rp 150 juta per unit, dan pengoperasiannya juga sangat efisien,” paparnya.
Sedangkan untuk kapasitas pengolahan sampahnya untuk satu RT bisa 3-5 M3 per jam operasi, sedangkan untuk wilayah kelurahan 10 sampai 15 M3 per jam operasi.
Untuk diketahui, konsep penaggulangan sampah dengan menggunakan metode Zero waste ini sendiri merupakan salah satu sistem teknologi pengolahan sampah perkotaan skala kawasan, sehingga dapat mengurangi volume sampah sebanyak mungkin serta menciptakan industri kecil dari sampah.
Selain itu, konsep Zero Waste ini tidak hanya akan mengurangi sampah baik organik maupun non organik, namun juga mengurangi polusi udara akibat pembakaran sampah.
“Prinsip yang digunakan dalam konsep Zero Waste ini tidak hanya 3R (Reduce, Reuse, Recycle), namun juga 4R hingga 5R yaitu (Reduce, Ruse, Recycle, Replace, dan Replant),” tutupnya. (ref/ADV)