BALIKPAPAN – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan berencana akan memperluas wilayah pelaksanaan program Water Rain Harvesting atau panen air hujan di Kota Balikpapan. Bahkan, untuk mendukung program tersebut, DLH Kota Balikpapan akan membagikan sebanyak 100 tandon air penampungan.
Kepala DLH Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana mengatakan, program Water Rain Harvesting atau panen air hujan di Kota Balikpapan telah diuji cobakan di sejumlah wilayah, diantaranya di kelurahan yang menerapkan Program Kampung Iklim (Porklim).
“Jadi program ini salah satu penilaian dalam penentuan Porklim, yaitu dengan pemanfaatan air hujan. Kota Balikpapan kan selama ini mengalami kesulitan dalam penyediaan air bersih, sedangkan curah hujannya cukup tinggi,” ujarnya, Senin (18/11).
Lebih lanjut Sudirman Djayaleksana menjelaskan, saat ini di Kantor DLH Kota Balikpapan sendiri sudah menerapkan program ini, dimana telah dipasang tando untuk menampung air hujan. Harapannya, upaya ini bisa ditiru masyarakat untuk memenuhi kebutuhan airnya sehari-hari.
“Kami ingin agar masyarakat bisa memiliki inisiatif untuk mengumpulkan air hujan, mengingat sistem distribusi air dari Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) atau PDAM yang sering tidak lancar,” jelasnya.
Dalam perluasan program Water Rain Harvesting atau panen air hujan, DLH Kota Balikpapan akan bekerjasama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Dan saat ini DLH Kota Balikpapan tengah melakukan koordinasi dengan Kelurahan Lamaru, Balikpapan Timur sebagai langkah awal dalam merealisasikan bantuan tandon air tersebut.
“Program ini akan menghadirkan 100 tandon air untuk setiap Kelurahan di Balikpapan, bertujuan menciptakan cadangan air hujan yang dapat dimanfaatkan masyarakat,” tambah Sudirman.
Program Water Rain Harvesting atau panen air hujan merupakan upaya kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat. Dimana, DLH Kota Balikpapan hanya mendorong warga untuk memasang tandon air hujan di rumah masing-masing, baik di atas maupun di bawah tanah, agar memiliki cadangan air yang bisa digunakan saat dibutuhkan.
“Program akan memperhatikan masyarakat berpenghasilan rendah. Dimana masyarakat akan dibantu melalui pendanaan dari Pemerintah Provinsi atau lewat Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan swasta,” tegasnya.
DLH Kota Balikpapan telah melakukan sosialisasi program Water Rain Harvesting atau panen air hujan di beberapa Kelurahan guna meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya memanfaatkan air hujan sebagai sumber air alternatif.
“Kami ingin mengajak masyarakat tidak membiarkan air hujan terbuang begitu saja, melainkan memanfaatkannya secara maksimal sebagai cadangan air (alternatif),” tutupnya.
Penulis: Aprianto