Beranda KUKAR Dispora-ALTI Kukar Gelar KTRS 2022, Lari Lintas Alam Pertama di Kukar

Dispora-ALTI Kukar Gelar KTRS 2022, Lari Lintas Alam Pertama di Kukar

0
Dispora-ALTI Kukar Gelar KTRS 2022, Lari Lintas Alam Pertama di Kukar

TENGGARONG– Dinas Pemuda dan Olahraga Kutai Kartanegara (Dispora Kukar) bersama Asosiasi Lari Trail Indonesia Kukar akan menggelar Kukar Trail Run Series (KTRS) 2022. Ajang lari lintas alam ini akan digelar di Desa Loa Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, pada 30 Oktober 2022. Ini menjadi olahraga lintas alam pertama yang diselenggarakan di Kukar. Event ini bertujuan untuk mencari bibit atlet potensial yang bisa membela Kukar.

Ketua Panitia Pelaksana Ariadi Duta Pratama, menargetkan event ini akan diikuti sekitar 400 atlet asal Kalimantan Timur (Kaltim). Dimana

“(Terdekat) ada Selekda dan Kejurnas, tahun depan di Semarang, jadi akan menyeleksi siapa yang mewakili ALTI Kukar,” ujar Ariadi, Ahad (18/9/2022).

KTRS 2022 dibagi menjadi dua kelas, yakni kelas 5K dan 10K akan menyajikan rute yang melalui areal persawahan, perkebunan, perbukitan, wisata air terjun Batu Ampar dan pengolahan gula merah.

“Menjadi olahraga wisata alam, termasuk memperkenalkan sektor pariwisatanya Desa Loa Raya,” lanjut Ariadi.

Sementara itu, Ketua Umum ALTI Kukar Firnadi Ikhsan menyambut baik agenda yang dilaksanakan oleh Dispora Kukar dengan menggandeng ALTI Kukar dan komunitas lari Kukar ini.

Menurutnya, acara ini akan memberi warna baru, dan alternatif olahraga lari yang baru. Sehingga tidak hanya lari di trek yang disiapkan jalan raya pada umumnya. Namun di KTRS 2022, peserta bisa berolahraga sambil menikmati keindahan persawahan, perkebunan, dan pegunungan.

“Selain memberikan dampak kesehatan, juga bisa sambil berwisata. Harapan akhirnya bisa dampak besar bagi perekonomian masyarakat sekitar,” ungkap Firnadi.

KTRS 2022 di Desa Loa Raya sendiri, bakal menjadi awal. Sebab, akan ada trek-trek baru, lintasan lari di alam yang baru di beberapa tempat di Kukar. Seperti Kecamatan Anggana, di Desa Kedang Ipil di Kota Bangun, serta beberapa tempat potensial lain.

“Selain tantangannya yang luar biasa, kita juga membantu mengenalkan potensi wisata alam daerah-daerah setempat,” tutup Firnadi. (afi)

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version