spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Disnaker Bontang Dibanjiri Pendaftar, Pelatihan Mengemudi Jadi Favorit

BONTANG – Tingginya antusiasme masyarakat Bontang untuk mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Disnaker terlihat dari membludaknya antrian tes untuk mengikuti pelatihan tersebut di Auditorium 3 Dimensi.

Disnaker membuka total 33 jenis pelatihan, salah satunya pelatihan mengemudi hanya membuka kuota 60 orang, tetapi yang mendaftar bisa sampai 400 orang. Kemudian, administrasi perkantoran yang memiliki sertifikasi memiliki jumlah kuota hanya 20 orang, namun yang mendaftar mencapai 120 orang.

“Pelatihan seperti ini memang banyak diminati, dan insyaallah tahun depan akan kami buka kembali,” jelas Kepala Bidang Pelatihan, Produktivitas, dan Penempatan Tenaga Kerja, Lukmanul Hakim.

Pihak Disnaker akan memberi tanda kepada peserta pelatihan yang sudah mengikuti agar tidak terus-terusan mendaftar kembali, sehingga dapat memberikan kesempatan kepada pendaftar lainnya. Salah satu syarat untuk pelatihan ini adalah memiliki AK -1 atau kartu kuning.

Pada Senin (2/10/23), ada 5 tes yang diselenggarakan, dan tes-tes untuk pelatihan lainnya akan menyusul. Semua pelatihan berlokasi di Bontang, baik LPK maupun penyelenggara semuanya berasal dari wilayah lokal Bontang, hanya saja ada beberapa pelatihan yang dihadiri peserta dari Balikpapan, seperti pelatihan K3 umum.

BACA JUGA :  Ahli Waris Masjid Al-Ikhlas Tolak Putusan Kasasi Mahkamah Agung
Peserta tes pelatihan Disnaker (Syakurah/Radarbontang)

“Ada sekitar 20 lebih LPK yang terlibat, oleh karena itu banyak yang mendaftar,” ujarnya.

Disnaker juga akan membuka program Nakerpreneurship, yaitu pelatihan yang berfokus pada kewirausahaan seperti pelatihan barbershop, barista, tata boga, dan lain-lain. Selain meningkatkan keterampilan, peserta pelatihan akan diajarkan pula digital marketing, sehingga mereka dapat membuka bisnis dan menciptakan lapangan pekerjaan.

“Contohnya, mereka yang mengikuti pelatihan barber bisa membuka barbershop sendiri, sementara yang mengikuti pelatihan tata boga dapat menjual makanan atau menjadi penyedia catering,” jelasnya.

Lukman berharap bahwa melalui pelatihan ini, masyarakat Bontang akan memiliki kompetensi yang dapat digunakan untuk mencari pekerjaan di Bontang atau menjalankan usaha sendiri. Hal ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru.

“Tidak hanya fokus pada pencarian pekerjaan, tetapi juga pada penciptaan lapangan kerja,” tutupnya.

Penulis: Syakurah
Editor: Agus Susanto

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img