spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Diskop UMKM Kutim Gelar Temu Usaha Kemitraan, Ardiansyah: Manfaatkan dan Jadikan Sebuah Peluang

SANGATTA – Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UMKM) Kutim menggelar acara “Temu Usaha Kemitraan dan Jaringan Usaha” yang dilangsungkan selama 3 hari mulai 28-30 Mei 2024. Agenda tersebut digelar di Hotel Teras Belad, Selasa (28/5/2024) kemarin.

Dalam kesempatan itu, dalam sambutannya Kepala Diskop UMKM Teguh Budi Santoso diwakili Sekretaris Akhmad Asari, mengungkapkan, koperasi mengalami pertumbuhan yang cukup pesat, pada tahun 2023 koperasi di Kabupaten Kutim yang dilimpahkan pembinaannya oleh Pemerintah Daerah sebanyak 1.200 koperasi sampai saat ini.

“Perkembangan jumlah koperasi di Kabupaten Kutim terus meningkat setiap tahunnya,” ujar Asari.

Lebih jauh, ia katakan, hal ini dapat dijadikan salah satu indikator bahwa masyarakat telah menyadari dan meyakini bahwa badan usaha koperasi dapat dijadikan sarana untuk mencapai tujuan yaitu meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya.

“Animo masyarakat ini saya kira perlu mendapat perhatian yang serius dan diberdayakan oleh pihak-pihak terkait terutama pemerintah, khususnya Diskop UMKM,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman yang hadir pada kesempatan itu serta diamanahkan untuk membuka secara resmi kegiatan Diskop UMKM, mengatakan, terus terang 3 tahun terakhir ini kerja di Diskop UMKM sangat luar biasa.

“Dari koperasi yang tumbuh banyak di Kutim yang awalnya 47 sekarang sudah 1.200 yang ada, dan sekarang yang sehat itu sudah naik mencapai 500 koperasi,” ucapnya.

Ia berharap agar lembaga tersebut bagian yang terpenting dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan, sebab koperasi itu adalah sogo guru perekonomian yang ada di Indonesia yang berasal dari rakyat, dikerjakan oleh rakyat, dan manfaatnya untuk rakyat.

Sambungnya, satu hal yang selalu ia katakan yang bisa dijadikan sebagai contoh, salah satunya ialah, koperasi bina taruna mandiri yang awalnya mereka ini kelompok usaha tani, namun komitmen terus didalam pertanian, komitmen didalam memanfaatkan lahan, kemudian menanam pisang dan membuat produk pisang.

Sehingga, beranjak dari situ mereka membentuk koperasi dan produknya sudah melanglang buana ke beberapa negara.

“Alhamdulillah, saat ini juga sudah muncul beberapa usaha kerakyatan yang lain yang dibina oleh beberapa lembaga, misalnya kemarin PT Indexim dan PT Multigo itu membina UMKM yang ada di Selangkau dan Kaliorang. Alhamdulillah produknya sudah masuk Belgia dan Singapura,” bebernya.

Selain itu, beberapa waktu yang lalu pun PT PAMA juga sudah menyalurkan produknya, dan juga sudah masuk negara ke Singapura.

Dengan demikian, menandakan bahwa ini adalah salah bukti ekonomi kerakyatan yang akan tumbuh dan berkembang manakala memberikan sebuah kesempatan kepada mereka, sehingga nantinya konsep ekonomi kerakyatan akan tumbuh dan berkembang di Kutim.

“Saya yakin kalau Kutim saat ini PDRB-nya masih dikuasai galian dan pertambangan, namun pelan tapi pasti maka akan muncul produk yang lain lagi yang menguasai ekonomi kerakyatan kita, dan kalian akan tampil bersama untuk menampilkan ekonomi Kutim,” imbuhnya.

Sementara itu, ia meminta kepada dinas koperasi agar terus diarahkan UMKM yang ada, sebab telah hadir Lembaga Penyalur Dana dari Kementerian Koperasi.

“Saya tanya tadi Lembaga Penyalur Dananya, berapa maksimal dana itu bisa diminta koperasi, kurang lebih Rp 500 miliar kalau mereka mau, dan minimal Rp 500 juta,” tutur Ardiansyah.

Tambahnya, ia mengatakan, di Kutim apakah sudah ada yang pinjam, hanya satu yaitu koperasi K3PC, atas dasar itu, pihaknya berharap agar itu bisa dimanfaatkan dengan baik.

Oleh karena itu, dengan kegiatan temu usaha ini sebisa mungkin dimanfaatkan dan jadikan ini sebuah peluang dengan Lembaga Penyalur Dana dari Kementerian.

“Kita harapkan selama 3 hari kegiatan ini semoga ini menjadi peluang, begitu saudara pulang dari sini sudah siap komitmen dengan Lembaga Penyalur Dana dari Kementerian,  pulang harus membawa usulan masing-masing koperasi, karena ia tadi ngomong sekilas dengan saya, kenapa kok Kutim ini cuman satu, padahal ini uang negara yang siap dipakai oleh koperasi, dan dinas koperasi lakukan pendalaman terkait ini,” terangnya.(Rkt2)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti