spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Diskominfo Rilis Data Penetrasi Internet di Kaltim Capai 80 Persen

SAMARINDA – Pada tahun 2024, sebanyak 3.152.256 juta penduduk di Kalimantan Timur kini telah terkoneksi internet. Hal itu disampaikan oleh Zulfadly Syam, selaku Sekjen Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dalam jumpa pers di kantor Diskominfo Kaltim pada Rabu (3/4/2024).

Acara jumpa pers kali ini bertemakan tentang penyampaian survei penetrasi internet 2024 di Kaltim dan dihadiri pula oleh Kepala Diskominfo Provinsi Kaltim, Muhammad Faisal.

Dalam acara ini, dibeberkan bahwa sekitar 80,63 persen penduduk Kalimantan Timur telah aktif menggunakan internet. Angka ini termasuk yang tertinggi setelah Provinsi Kalimantan Tengah, di angka 82,40 persen. Namun Zulfadly menekankan bahwa angka tersebut memiliki banyak faktor, bukan berarti angka besar merupakan prestasi yang memuaskan.

“Kalau kita lihat angka tersebut tidak menunjukkan peringkat sebenarnya. Karena selalu ada faktor mengapa penertrasi di suatu daerah dapat dicapai. Jika kita membandingkan dengan Kalbar misalnya, tentu kita memiliki jumlah penduduk yang berbeda,” jelasnya.

Meski memiliki angka penetrasi yang besar, Provinsi Kalimantan Timur hanya berkontribusi sekitar 1,42 persen secara nasional dan 24,41 persen di pulau. Tentu saja itu belum memuaskan, mengingat kontribusi lebih memiliki efek daripada sekedar penetrasi.

BACA JUGA :  Sempat Diajukan Capres dari NasDem, Isran Manut Keputusan Partai Pilih Anies Baswedan, NasDem Kaltim Siap Dukung

Selain itu, mengenai angka penetrasi besar itu beriringan dengan masalah-masalah yang dihadirkan. Misalnya mengenai keamanan data dan hoaks. Dalam kasus keamanan data, sekjen APJII merasa ada peningkatan kesadaran mengenai keamanan data oleh para pengguna. Hal itu selaras dengan penurunan angka 18 persen dari 92 persen dari tahun 2023 ke 2024 tentang pengguna yang tidak tahu pentingnya keamanan data.

Berbicara hoaks, Zulfadly menuturkan bahwa untuk mengatasi hoaks dari akarnya bukanlah hal yang solutif. Sebab produksi hoaks akan terus meningkat meskipun satu per satu angka produksi hoaks diredam. Sehingga menurutnya perlu ada tingkat literasi yang ditekankan di tiap pengguna mengenai kebenaran informasi.

“Kita tidak akan mampu menutup produksi hoaks sampai ke akarnya. Maka cara yang tepat untuk mengatasi hal tersebut adalah meningkatkan literasi mengenai keabsahan informasi yang diterima,” terangnya.

Menariknya, dalam pemaparan data dari APJII 3 topik yang sering diakses oleh masyarakat Kalimantan Timur bukanlah soal gosip. Ini berbeda dengan daerah lainnya yang secara survei gosip berada diurutan 3 besar. Di Kalimantan Timur topik yang paling sering diakses adalah mengenai kesahatan, politik & HAM dan olahraga.

BACA JUGA :  Antara Andi Harun, Gerindra dan Pilwali Samarinda

“Yang menarik dari Kalimantan Timur itu, gosip tidak berada di 3 urutan teratas akses berita terbanyak,” lanjutnya.

Masih banyak PR mengenai penetrasi internet di Kalimantan Timur. Zulfadly mengakui, untuk akses pornografi dan judi online pihaknya belum memiliki hasil survei. Sehingga masih perlu ada peningkatan di beberapa sisi mengenai penggunaan internet di Kalimantan Timur, apalagi soal akses internet di pedalaman.

Pewarta : Khoirul Umam
Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img