SAMARINDA – Berita palsu atau hoaks merupakan masalah serius yang sering terjadi belakangan ini, khususnya dalam penggunaan media sosial. Bukan hanya bisa digunakan sebagai senjata politik dan membahayakan personal branding, tetapi juga dapat berpotensi memecah belah bangsa. Hoaks dapat diatasi dengan upaya dan komitmen bersama.
Berdasarkan hal tersebut, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim bersama Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kaltim periode 2022-2025 menggelar podcast dengan tema hoaks. Acara berlangsung di Kantor Dinas Kominfo Kaltim, Jalan Basuki Rahmat Nomor 41 ruang WIEK, Sabtu (9/4/2022).
Acara yang disiarkan melalui kanal Youtube BusamID ini dipandu Ketua Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Kaltim, Tri Wahyuni. Sementara narasumber Kepala Dinas Kominfo Kaltim, HM Faisal, Ketua Gerakan Anti hoaks Jurnalis Kaltim Charles Siahaan, serta perwakilan anggota KPID yang baru dilantik.
Kepala Dinas Kominfo Kaltim, HM Faisal mengungkapkan masyarakat harus pahami terlebih dulu apa itu hoaks. Pemerintah pusat katanya, meminta daerah terus menyerukan tentang anti hoaks sehingga masyarakat paham akan bahaya hoaks.
Menurutnya, dalam menanggapi hoaks, strateginya dengan melibatkan semua masyarakat dan semua lini paham mengerti hoaks. “Karena hoaks jika kita perangi, diibaratkan mati satu tumbuh seribu akan tumbuh terus, sehingga capek kita menghadapi hoaks yang marak,” sebutnya.
“Jadi strategi yang digunakan adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat, bahwa mereka sadar hoaks itu berbahaya mereka harus tahu bagaimana cara mengatasi hoaks kalo ada berita-berita aneh untuk tidak saling menshare (tidak saling berbagi) dan tidak langsung percaya dengan sebuah berita. Ketika menerima informasi paham untuk melakukan cek and ricek terlebih dahulu,” tegas Faisal. (kmf/adv)