PPU – Kepala Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara (PPU), dr Jansje Grace Makisurat menyebut pihaknya melakukan serangkaian tindakan pencegahan untuk menekan angka kasus Demam Berdarah (DBD). Namun di samping itu, yang terpenting dalam menekan kasus DBD di Benuo Taka ialah kerjasama antar semua sektor.
Grace, sapaan akrabnya, mengatakan upaya itu di antaranya ialah dengan melakukan penyemprotan dan pemberian abate. Tapi langkah utama yang harus ditempuh untuk menekan angka pengidap DBD dengan mengajak kolaborasi pemerintah desa dan kelurahan.
Salah satunya dengan bersama memberantas sarang nyamuk Aedes Aegypti pembawa penyakit DBD. “Kami mempertkuat desa dan kelurahan untuk rajin2 melakukan kerja bakti supaya dapat memberantas sarang nyamuk,” terangnya.
Selain itu, kegiatan kerja bakti dapat meminimalisir penularan DBD. Menjaga lingkungan tetap bersih akan menghilangkan berbagai kawasan yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Sehingga dapat di eliminasi secara lebih efektif. Metode penyemprotan pun, menurutnya masih efektif untuk membunuh nyamuk-nyamuk dewasa yang sulit di basmi.
“Dengan kerja bakti itu harapannya sarang nyamuk tersebut dapat diberantas. Kemudian juga teman – teman melakukan fogging untuk membunuh nyamuk dewasa,” ujar dia, Senin (26/2/2024).
Grace menjelaskan dalam langkah mengoptimalkan dalam menekan angka DBD, pihaknya juga berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU. Intervensi pemberian abate dilakukan oleh Dinkes PPU dan sampah hasil kerja bakti dapat segera diangkut oleh DLH PPU.
“Kami kemarin rapat kordinasi melibatkan DLH juga untuk menekan angka DBD ini,” terangnya.
Ia berharap semua elemen masyarakat dapat terlibat aktif dalam melakukan pencegahan DBD di lingkungan sekitarnya.
“Kami membutuhkan dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat untuk mengatasi masalah ini bersama-sama,” pungkas Grace. (ADV/NAH)