MAHAKAM ULU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahakam Ulu melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Mahakam Ulu (Mahulu) harus memutar otak setelah sejumlah sekolah terendam banjir beberapa waktu lalu.
Sekolah-sekolah yang terdampak banjir mengalami kerusakan yang cukup parah. Bahkan, komputer, buku-buku dan perlengkapan pendukung belajar mengajar lainnya bisa dikatakan sudah tidak layak dipakai.
Menanggapi kondisi ini, Kepala Disdikbud Mahulu, Samson Batang mengatakan, bahwa untuk penanganan pasca banjir, pihaknya telah mengajukan pergeseran anggaran. Anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk pengadaan sarana prasarana (sarpras) baru di sejumlah sekolah yang terdampak banjir.
Pengajuan pergeseran anggaran tersebut karena Disdikbud tidak memiliki anggaran khusus untuk penanganan banjir di seluruh sekolah.
“Jumlah anggaran yang kita ajukan sekitar Rp 3-4 miliar itu bersumber dari APBD Mahulu. Dan itu sudah disetujui oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD),” terang Samson Batang kepada Media Kaltim Jumat (21/6/2024) melalui WhatsApp.
Terkait pengadaan sarpras baru, lanjut dia, Disdikbud masih menunggu data pasti dari setiap sekolah, terutama data fasilitas sekolah yang rusak. Dari data tersebut, pihaknya akan mempertimbangkan untuk melakukan pengadaan sarpras baru lagi, dan tentunya akan disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
Diakuinya, bahwa dampak banjir beberapa waktu lalu memang mengakibatkan fasilitas di sekolah banyak yang rusak. Bahkan fasilitas sekolah yang masih baru juga ikut terendam.
“Terkait fasilitas yang menjadi prioritas tentu kami akan menyesuaikan dengan kebutuhan. Karena kami juga masih menunggu data dari setiap sekolah. Tapi yang pasti kita akan melakukan pengadaan baru terutama untuk ATK dan beberapa fasilitas lainnya,” ujar Samson.
Guna menghindari dampak musibah banjir di kemudian hari, Disdikbud Mahulu menginginkan agar seluruh sekolah yang terdampak banjir dapat direlokasi atau dipindahkan ke tempat yang aman. Namun keinginan itu selalu dihadapkan dengan banyak kendala, terutama terkait pengadaan lahan atau lokasi yang akan dibangunkan sekolah.
“Maunya kita sekolah-sekolah yang terdampak banjir itu direlokasi. Karena banjir ini tidak bisa diprediksi. Tapi kan kesulitan kita membangun ini karena enggak ada lokasinya. Kalau ada lokasi sih kita siap aja merelokasikan,” tutupnya.
Pewarta: Ichal
Editor : Nicha R