TENGGARONG – Dinas Sosial (Dinsos) Kutai Kartanegara (Kukar), mencatat telah memberikan bantuan kepada 1.033 jiwa korban bencana di 55 titik sepanjang tahun 2024. Bantuan tersebut difokuskan pada masyarakat terdampak bencana yang benar-benar memerlukan. Seperti kebakaran, tanah longsor, hingga angin puting beliung.
Kabid Penanganan Korban Bencana dan Pengelolaan Taman Makam Pahlawan (PKBPTMP) Dinsos Kukar, Riadi Hadiwinoto, menjelaskan bahwa bantuan diberikan dalam bentuk makanan dan sandang, sesuai dengan kondisi bencana yang terjadi.
“Prioritas kami adalah masyarakat yang tidak bisa lagi tinggal di tempat semula, seperti korban kebakaran. Jika rumahnya tidak bisa ditempati, kami memberikan bantuan permakanan dan sandang,” ungkap Riadi Hadiwinoto.
Namun dikatakan Riadi, tidak semua musibah dikategorikan sebagai bencana yang layak mendapatkan bantuan. Riadi mencontohkan, banjir yang surut dalam waktu singkat, seperti di Desa Prengat Selatan, dan Desa Makarti, Kecamatan Marangkayu, tidak termasuk kategori bencana.
“Jika banjir hanya semalam dan tidak ada kerusakan atau korban jiwa, maka kami tidak bisa memberikan bantuan. Itu masih dianggap musibah,” jelasnya.
Sebaliknya, bantuan maksimal diberikan untuk bencana besar seperti kebakaran di Loa Ipuh yang terjadi dua kali dalam seminggu dan tanah longsor di Desa Purwajaya. Bahkan Dinsos Kukar pun mendirikan dapur umum di dua lokasi tersebut, untuk memenuhi kebutuhan makanan para korban.
Riadi menekankan bahwa bencana tidak bisa diprediksi, sehingga alokasi bantuan dilakukan Dinsos Kukar secara fleksibel. Berbeda dengan program bantuan lainnya yang memiliki perencanaan tetap. Karena berbicara masalah bencana, kadang dalam satu bulan dan bulan berikutnya tidak bisa diprediksi.
Bantuan pangan yang diberikan untuk para korban bencana, Riadi menyebutkan meliputi bahan makanan pokok. Seperti beras, mie instan, ikan kaleng, susu, dan kebutuhan tambahan seperti saus dan kecap. Selain itu, Dinsos juga menyediakan alat-alat dapur seperti kompor, tabung gas, wajan, dan panci. Untuk sandang, bantuan mencakup pakaian anak sekolah, pakaian dalam, dan kaos untuk dewasa.
“Namun, bantuan papan atau perbaikan rumah bukan menjadi tanggung jawab kami. Kami fokus pada kebutuhan dasar korban bencana,” tegas Riadi.
Untuk tahun 2024, Dinsos Kukar menargetkan bantuan untuk 1.500 jiwa hingga akhir tahun. Dengan pendekatan selektif dan efisiensi alokasi sumber daya, Riadi berharap penanganan bencana di Kukar dapat berjalan optimal dan tepat sasaran.
“Kami berkomitmen membantu masyarakat terdampak bencana secara maksimal, namun tetap mempertimbangkan skala prioritas sesuai kondisi di lapangan,” pungkasnya. (Adv)
Penulis : Muhammad Rafi’i