SAMARINDA– Sigap terhadap bencana alam dan non-alam, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur mempersiapkan tim kluster kesehatan melalui peningkatan kapasitas berupa pelatihan, di Hotel Pury Senyiur Kota Samarinda, pada 7 November 2023.
“Kami akan mempersiapkan tim kluster dengan pembekalan berupa workshop peningkatan keterampilan. Untuk tim kluster kesehatan terdiri dari beberapa bidang di Dinkes Kaltim, seperti Rumah Sakit, dan organisasi profesi,” ungkap Kepala Bidang P2P Dinkes Kaltim Setyo Budi Basuki.
Lanjut Budi, Kalimantan Timur merupakan negeri yang rawan bencana. Sejumlah bencana yang dapat terjadi antara lain banjir, tanah longsor, gelombang ekstrim, cuaca ekstrem, kekeringan, hingga kebakaran hutan dan lahan.
“Kaltim memiliki banyak celah risiko penyebaran penyakit atau bahaya dari luar negeri, atau luar daerah. Dampaknya sendiri, pada kedaruratan kesehatan masyarakat dan berpotensi menjadi bencana non-alam,” katanya.
Budi juga menuturkan, peningkatan kapasitas kesehatan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal. Peraturan pemerintah itu menetapkan dua standar pelayanan minimal kesehatan yang menjadi kewenangan provinsi, yaitu Kejadian Luar Biasa (KLB) dan penanggulangan bencana.
“Kami perlu mengumpulkan anggota dari kluster kesehatan untuk diberikan pelatihan oleh narasumber yang kompeten, baik dari pusat maupun daerah. Tujuannya, kami dapat meningkatkan kesiapan dan keterampilan menghadapi bencana alam dan non-alam,” bebernya.
Pelatihan tim kluster kesehatan diikuti 50 peserta, dari Dinas Kesehatan Kaltim, Rumah Sakit, dan Organisasi Profesi.
Untuk pelatihan itu berlangsung selama dua hari, mulai dari 6-7 November 2023. Materi yang meliputi konsep dasar kesehatan dalam bencana, manajemen kesehatan dalam bencana, aktivitas pasca-bencana, dan simulasi penanggulangan bencana. (ADV/nta)
Pewarta : Ernita
Editor : Nicha Ratnasari
