SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memastikan kondisi kesehatan calon jemaah haji yang akan berangkat ke Tanah Suci pada 25 Mei 2023, pekan depan.
Pemantauan dan monitoring kesehatan pada calon jemaah haji terus dilakukan. Termasuk memastikan bahwa seluruh calon jemaah haji telah menerima vaksinasi COVID-19.
Kepala Dinkes Kaltim, dr. Jaya Mualimin mengatakan bahwa seluruh jemaah haji asal Kaltim telah divaksinasi COVID-19.
“Dipastikan sudah divaksinasi. Karena jangankan haji, yang tidak haji saja kita minta semua untuk melakukan vaksinasi sampai booster kedua,” terang Jaya Mualimin dikutip dari situs Diskominfo Kaltim.
Selain vaksinasi, pemantauan kesehatan juga dilakukan pada calon jemaah haji, seperti pemeriksaan tensi darah dan penyakit penyerta (komorbid). Mengingat bahwa tahun ini jumlah jemaah haji didominasi oleh kelompok lansia.
Seluruh petugas pendamping haji, termasuk dokter dan perawat, juga telah dibekali secara khusus terkait psikologi lansia. Tujuannya adalah agar mereka dapat mendampingi dan menjaga para kelompok jemaah haji yang telah lanjut usia, sesuai dengan tema haji tahun ini, yaitu: Berkeadilan dan Ramah Lansia.
“Tiap kloter ada satu dokter dan perawat serta petugas haji daerah per kabupaten/kota. Haji tahun ini kita doakan berjalan sukses, dan seluruh jemaah dalam kondisi sehat, baik saat berangkat maupun kembali pulang ke tanah air,” ujar Jaya.
Ia menambahkan bahwa meskipun sudah memasuki usia lanjut, selama jemaah tidak memiliki keluhan kesehatan, mereka tetap diperbolehkan untuk berangkat haji. Namun, calon jemaah lansia dengan penyakit berat seperti demensia atau penyakit lain yang tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan jauh, akan dipertimbangkan.
“Karena lansia berapapun usianya, asalkan tidak memiliki penyakit, mereka dapat berangkat. Selama tidak ada penyakit penyerta yang berat,” pungkasnya. (adv)
