SAMARINDA– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim) berkomitmen meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan Puskesmas, terutama pada tenaga promosi kesehatan. Hal ini terkait intervensi perubahan perilaku masyarakat sesuai dengan masalah kesehatan dan kondisi sosial budaya setempat.
“Ada sebanyak 66 tenaga kesehatan Puskesmas dari 10 kabupaten dan kota se-kalimantan Timur mengikuti pelatihan pelayanan komunikasi perubahan perilaku dalam pemberdayaan keluarga di puskesmas,” jelas Plh Kepala Dinkes Kaltim Setyo Budi Basuki, pada sambutannya di Hotel Royal Park, Senin (6/11/2023).
Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan mulai dari tanggal 6 sampai 10 November 2023. Ditekankannya, pada proses interaktif antara individu dan komunikasi untuk membangun perilaku positif sesuai dengan konteks lokal, sehingga mampu menyelesaikan permasalahan kesehatan di daerah tersebut.
Lebih lanjut, salah satu permasalahan kesehatan yang menjadi prioritas adalah stunting, yakni kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan akibat kurangnya asupan gizi.
“Stunting dapat berdampak buruk bagi kualitas sumber daya manusia di masa depan. Oleh karena itu, kita harus berupaya mencegah dan menurunkan angka stunting di Kaltim,” jelas Basuki.
Menurutnya, pelayanan ini harus disesuaikan dengan kebutuhan, harapan, dan kondisi masyarakat setempat. “Pelayanan khusus dalam penekanan stunting, diberikan kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita,” tutupnya. (ADV/nta)
Pewarta : Ernita
Editor : Nicha Ratnasari