spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dinkes Kaltim Gelar Workshop untuk Pemberdayaan Ekonomi Pasien TBC

SAMARINDA – Dalam rangka mendukung pencegahan dan pengendalian Tuberkulosis (TBC) serta pemberdayaan ekonomi bagi pasien dan keluarganya, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur menyelenggarakan Workshop Pengembangan Kreativitas Pasien TBC dalam Penciptaan Produk Ekonomi Kreatif.

Kegiatan ini berlangsung pada Senin (16/9/2024), di Lamin Manika, Samarinda Seberang.Diikuti beberapa peserta dari Kelurahan Mangkupalas yang saat ini masih menjalani pengobatan TBC

Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, Jaya Mualimin, menekankan bahwa TBC merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia.

“TBC adalah penyakit terbesar kedua di dunia setelah India, dan menjadi masalah utama di Indonesia. Setiap tahunnya, penyakit ini menyebabkan sekitar 50 ribu kematian di Indonesia,” ujarnya.

Di Kalimantan Timur sendiri, angka kematian akibat TBC mencapai 800 orang per tahun, dengan 235 kematian tercatat hingga Juli 2024.

Jaya juga menyoroti rendahnya cakupan penemuan pasien TBC di Kalimantan Timur yang baru mencapai 38 persen. Banyak pasien yang tidak menyelesaikan pengobatan karena berbagai kendala, seperti minimnya dukungan sosial, efek samping obat, dan masalah pekerjaan.

Oleh karena itu, Dinas Kesehatan mengambil langkah inovatif dengan mengadakan pelatihan untuk memberikan keterampilan ekonomi kepada pasien dan keluarganya.

“Melalui pelatihan ini, kami berharap pasien tetap termotivasi untuk menyelesaikan pengobatan mereka yang memakan waktu 6 bulan hingga 2 tahun,” jelas Jaya.

Ia menambahkan bahwa pengobatan dapat berhasil jika pasien patuh, sehingga risiko penularan dapat ditekan.

Dinas Kesehatan bekerja sama dengan lembaga filantropi seperti Baznas, serta Dinas UMKM dan Perindustrian dalam menyukseskan program ini. Baznas menyediakan bantuan modal usaha, sementara Dinas UMKM mendukung dalam hal pelatihan dan pendampingan untuk memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB).

“Kami berharap peserta pelatihan bisa membuka usaha sendiri dan mampu mandiri secara ekonomi,” tambah Jaya.

Wakil Ketua Baznas Kalimantan Timur, Abdurahman, menegaskan bahwa Baznas berkomitmen untuk membantu masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan melalui program pemberdayaan ekonomi.

“Program ini diharapkan dapat membangkitkan semangat dan motivasi hidup bagi para penderita TBC,” katanya.

Kabid Usaha Mikro Dinas UMKM, Koperasi dan Perindustrian Kalimantan Timur, Mursidah, juga menyatakan dukungannya. Ia berharap hasil dari pelatihan ini dapat membantu peserta menjadi pelaku usaha yang tangguh.

Pemerintah kota Samarinda melalui program kredit bertuah dengan bunga 0 persen juga siap mendampingi pelaku usaha mikro dalam hal modal usaha.

“Dengan adanya sinergi antara pemerintah, lembaga filantropi, dan pihak swasta, kami berharap para pasien TBC dapat terus menjalani pengobatan mereka hingga tuntas, sembari mengembangkan usaha yang dapat meningkatkan taraf hidup mereka,” katanya.

Penulis: Hanafi
Editor: Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti