BONTANG – Balai Besar POM Samarinda bersama Dinas Kesehatan Bontang melakukan monitoring dan evaluasi hasil desa pangan aman, pasar pangan aman berbasis komunitas dan intervensi pangan jajanan anak sekolah aman yang dilaksanakan pada Selasa (15/11/2022) di Hotel Bintang Sintuk.
Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan, Ahmad Hamid mengatakan, monitoring dan evaluasi dilaksanakan setelah sebelumnya telah melakukan pelaksanaan pangan aman baik di pasar, kelurahan maupun di sekolah dalam rangka menjamin pangan aman. Hamid mengatakan, dalam menjamin pangan aman, telah dilaksanakan yang telah dimulai pada Maret 2022.
“Sudah dilaksanakan sejak Maret lalu, saat ini dipaparkan hasilnya dari monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan pengawasan dan pengambilan sampel di pasar,” kata Hamid.
Dia menambahkan, hasil monitoring dan evaluasi akan dilakukan tindak lanjut baik dari kelurahan dan pengawasan di pasar dengan menggandeng kerja sama asosiasi pasar dan dinas terkait.
“Tadi pihak kelurahan sudah melakukan presentasi untuk tindak lanjut ke depan dan pengawasan akan ditingkatkan bekerja sama dengan Diskop UKMP dan asosiasi pasar,” kata Hamid.
Dengan begitu, dia mengimbau para pedagang agar menjaga pangan yang mereka jual agar tetap aman dan tidak menjual makanan yang mengandung bahan berbahaya. “Pedagang sudah diberi pengetahuan soal bahan berbahaya dan jangan digunakan,” katanya.
Sementara, Kepala Balai Besar POM Samarinda, Sem Lapik menjelaskan, Bontang melaksanakan tiga program nasional dalam hal pangan aman yakni desa pangan aman, pasar pangan aman berbasis komunitas, dan intervensi pangan jajanan anak sekolah aman dengan pelaksanaan monitoring dan evaluasi. Dirinya menyebut, pihaknya juga telah melakukan advokasi kepada lintas sektor serta OPD terkait, dalam hal penentuan lokasi pangan aman.
“Contohnya untuk desa/ kelurahan pangan aman sudah ada kriterianya. Jadi ada tiga kelurahan terpilih yakni Kelurahan Berebas Tengah, Kelurahan Loktuan, dan Kelurahan Gunung Telihan,” kata Sem Lapik saat ditemui Mediakaltim.com, Selasa (15/11/2022).
Lapik melanjutkan, ada beberapa tahapan dalam desa/kelurahan pangan aman, dimulai dari pelatihan kader keamanan pangan di kelurahan. Setelah itu melakukan pre-intervensi dengan melakukan sampling pangan kepada 3 kelurahan terpilih.
“Setelah itu melakukan Bimtek kepada komunitas di desa/kelurahan. Ada kader PKK, ada Ibu rumah tangga dan kader kelurahan,” katanya.
Dari hasil kegiatan ini akan dilakukan tindak lanjut aksi yang akan dilakukan pada tahun depan. “Masing-masing kelurahan melakukan rencana tindak lanjut aksi. Itu yang akan dilaksanakan dan sudah disampaikan,” pungkasnya.
Selain itu, Lapik mengatakan, ada 10 sekolah di Kota Bontang yang telah berkomitmen dalam pangan jajanan aman di sekolah. (adv/yah)