spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dinas PU Kukar Mulai Proyek Pembangunan Jembatan Sebulu

TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar), mulai membangun sejumlah proyek prioritas di tahun 2024. Salah satunya jembatan penghubung di Kecamatan Sebulu, yang digadang-gadang sejak tahun 2022 lalu.

Melalui Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar, Linda Juniarti, proses pembangunannya sudah mulai berjalan. Setelah berkontrak dengan salah satu rekanan pihak ketiga belum lama ini.

“Prioritas pembangunan Jembatan Sebulu. Progresnya saat ini baru berkontrak,” ungkap Linda pada mediakaltim.com, Sabtu (27/1/2024).

Untuk proses awal yang dikerjakan pada 2024 ini, adalah menyasar jalan pendekatnya. Ada beberapa titik yang memang kondisi geografisnya rendah. Sehingga dibuat tinggi terlebih dahulu, dengan cara diuruk tanah dan sebagian lagi dibangun dengan metode pile slab atau tiang pancang. Dengan anggaran yang disiapkan mencapai Rp 203 miliar.

Secara bertahap, pembangunan jalan pendekat jembatan sepanjang 443 meter yang menghubungkan Dusun Sirbaya dan Desa Sebulu Modern ini, akan dikerjakan selama 1 tahun penuh. Dengan target pengerjaan rampung pada 2025 mendatang. Diharapkan pada 2026 bisa beroperasi dan dinikmati oleh masyarakat.

Terkait desain jembatan, Linda belum bisa membeberkan lebih banyak. Karena masih menunggu hasil persetujuan dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR). Karena sesuai aturan, desain jembatan dengan bentang panjang harus mengantongi izin dari KKJTJ.

“2026 bisa difungsikan, dengan (catatan) desain cepat disetujui dan anggaran juga besar di APBD,” lanjut Linda.

Jembatan yang nantinya akan menyambungkan akses 4 kabupaten di Kaltim. Yakni Mahakam Ulu (Mahulu), Kutai Barat (Kubar), Kutai Timur (Kutim) dan Kukar sendiri. Tentunya akan berdampak luas bagi Kukar, dan Kecamatan Sebulu sendiri. Memangkas biaya mobilitas barang dan jasa menjadi lebih efisien dan masyarakat tidak perlu lagi menggunakan jasa penyeberangan kapal feri.

“Penduduk Sebulu juga padat, jadi ada koneksi ke daerah lain dan lebih mudah, otomatis dampak ekonomi tinggi,” tutup Linda.

 

Penulis : Muhammad Rafi’i

Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti