SAMARINDA – Pariwisata merupakan salah satu sektor yang sangat terdampak dengan Pandemi COVID19. Arus wisatawan dan layanan industri pariwisata belum dapat berjalan sepenuhnya. Hal ini merupakan sebuah konsekuensi bahwa aktivasi sektor pariwisata harus menjamin aktivitas wisata yang aman, yang pro pencegahan penyebaran COVID-19.
Reaktivasi wisata domestik dan penerapan protokol kesehatan melalui sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Enviroment Sustainability) telah dijalankan, masing-masing mulai pertengahan dan kuartal ketiga tahun 2020. Saat ini, upaya penanganan pandemi COVID-19 berada dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) guna penurunan penyebarluasannya.
Sementara pemberian vaksin COVID-19 mulai dilakukan secara bertahap. Pada masa pemulihan ekonomi dalam penanganan COVID-19 ini, maka wisata domestik menjadi pilihan terbaik untuk pemulihan sektor pariwisata. Berbagai atraksi wisata domestik perlu terus dibenahi dan dipromosikan.
Pemasaran wisata domestik harus secara masif dilakukan guna memberikan pilihan kepada pengunjung terkait berwisata aman masa pandemi. Berangkat dari hal inilah, maka Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur kembali melaksanakan kegiatan virtual event yang bertajuk Kaltim Tourism Virtual Expo: Discover East Borneo, Paradise of the East.
Sebelumnya sudah 4 kali virtual event dilaksanakan dalam bentuk virtual festival. “Melalui virtual pameran ini, kami berharap bahwa promosi pariwisata Kaltim tetap produktif untuk menggaet pengunjung. Yakni memberikan gambaran dan pengalaman virtual tentang berbagai atraksi wisata Kaltim yang eksotis, untuk menjadi wishlist atau daftar kunjungan yang akan datang” ujar Sri Wahyuni, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur.
Penyelenggaraan pameran virtual ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan virtual event di masa pandemi COVID-19 sebagai bagian dari program LOCALISE SDGs, yang merupakan kolaborasi antara UCLG ASPAC dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia atau APEKSI dengan dukungan finansial oleh Uni Eropa.
LOCALISE SDGs melihat adanya kebutuhan dari pemerintah daerah untuk pemulihan sektor pariwisata yang sempat turun dikarenakan pandemi, salah satunya melalui inovasi pameran virtual atau virtual expo. Provinsi Kalimantan Timur merupakan satu dari 5 daerah target LOCALISE SDGs terpilih yang mendapatkan asistensi teknis pemulihan pariwisata.
Pemilihan didasari beberapa kriteria seperti seperti: adanya prioritas pembangunan di sektor pariwisata; partisipasi aktif daerah dalam rangkaian acara daring LOCALISE SDGs, adanya kebutuhan dalam pemulihan pariwisata, serta penyampaian komitmen tertulis dari kepala daerah dan atau kepala dinas.
“Pada masa pandemi, kegiatan yang sifatnya mengumpulkan orang banyak sangat dibatasi, dan pariwisata adalah salah satu sektor yang sangat terpangaruh dari kondisi ini. Inovasi sangatlah dibutuhkan agar sektor pariwisata dapat tetap berjalan, setidaknya melalui promosi daya tarik wisata di daerah secara daring. Virtual expo menjadi salah satu upaya inovasi yang dapat dilakukan agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang cukup tentang pariwisata di daerah, dalam hal ini Provinsi Kalimantan Timur, agar nantinya setelah pandemi berakhir, wisatawan telah mengetahui secara lebih baik potensi wisata yang ada dan tertarik untuk melakukan kunjungan. Melalui LOCALISE SDGs, semoga pemberian asistensi teknis pemulihan pariwisata yang diberikan kepada 5 daerah terpilih, dengan PT KA Wisata sebagai konsultan untuk 2 daerah diantaranya, dapat dapat menjadi contoh baik kepada pemerintah daerah lain dalam menghadapi stagnansi industri pariwisata dan berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)” jelas Sekretaris Jenderal UCLG ASPAC, Dr. Bernadia Irawati Tjandradewi.
Dilaksanakan selama satu bulan, yakni pada 1 Maret hingga 1 April 2021, Pameran Virtual ini diikuti oleh Dinas Pariwisata Provinsi dan Kabupaten/Kota di Kaltim, Badan Promosi Pariwisata dan Industri Pariwisata Kaltim, Dekranasda Kaltim, UCLG ASPAC dan Himpunan Mahasiswa Pariwisata Indonesia Regional Kalimantan-Sulawesi.
Sebanyak 20 stan pameran virtual akan menampilkan daya tarik wisata Kaltim, festival unggulan, kuliner, kerajinan dan informasi tentang industri pariwisata Kaltim khususnya yang telah menerapkan CHSE. Selain itu, pameran virtual ini dirangkai dengan pelaksanaan webinar penguatan sektor pariwisata masa pandemi. (hms/red2)