SAMARINDA – Presiden Joko Widodo mengimbau seluruh kepala daerah untuk menyiapkan tempat isolasi terpusat (isoter) bagi pasien Covid-19 di daerahnya masing- masing. Presiden menyebut, tanpa adanya tempat isolasi terpusat, kecepatan penularan Covid-19 di wilayah padat penduduk bisa semakin cepat dan masif.
Hal tersebut diungkapkan Jokowi saat memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di luar Jawa-Bali secara virtual yang diikuti Satgas Penanganam Covid-19 nasional dan daerah, Sabtu (7/8/2021).
Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta seluruh kepala daerah agar bisa mengerem mobilitas masyarakatnya. Kedua, testing dan tracing, agar segera ditemukan siapa yang terkonfirnasi positif, untuk selanjutnya segera di bawa/ajak mereka untuk menjalani isolasi terpusat.
“Ini tugas gubernur, bupati/walikota dibantu jajaran Kodam dan Kodim, serta Polda dan Polres untuk menyiapkan tempat isolasi terpusat. Bisa menggunakan sekolah, balai-balai atau gedung pertemuan, siapkan tempat tidur dan fasilitas yang nyaman. Semua harus merespon cepat, karena yang terjadi sekarang terjadi pergeseran lonjakan kasus dari Jawa-Bali keluar Jawa-Bali,” kata Jokowi.
Presiden Jokowi menyebut ada lima provinsi diluar Jawa-Bali yang harus bertindak cepat merespon lonjakan kasus terkonfirmasi, yaitu Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Papua, Sumatera Barat dan Riau.
Kelima daerah tersebut diminta Presiden untuk segera berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk mengkonversi semua bangunan yang ada menjadi bangunan isolasi terpusat.
“Kita harus hati-hati karena ini selalu naik dan turun, khususnya di lima provinsi ini. Selain ketiga hal tersebut, tentunya harus didukung dengan kecepatan vaksinasi di setiap daerah, jadi jangan sampai stok vaksin yang ada tertahan satu atau dua hari di gudang, harus segera didsitribusikan ke daerah-daerah, dan suntikkan ke masyarakat,” pesan Presiden.
Menanggapi arahan tersebut Gubernur Kaltim H. Isran Noor telah mengupayakan tempat isolasi terpusat bagi masyarakat yang terpapar. “Kami sudah proses yaitu di Balikpapan dan Samarinda,” kata Isran.
Isran menjelaskan untuk di Balikpapan isolasi terpusat di Asrama Haji Batakan. Sedangkan di Samarinda di Asrama Atlet Sempaja. Selang beberapa jam kemudian, instruksi tersebut langsung ditindaklanjuti Asisten I Setdraprov Kaltim Jauhar Effendi, dengan meninjau kondisi asrama atlet di kompleks Stadion Sempaja
“Usai terima instruksi, saya kontak dengan kawan-kawan Dispora untuk meminta data dan laporan kondisi terkini Asrama Atlet. Selanjutnya habis sholat maghrib, saya janjian dengan Kadispora Kaltim, @agus_baeshen untuk cek langsung di lapangan,” ucap Jauhar di akun facebook miliknya.
Dikatakan, dua asrama atlet yang akan dijadikan isoter berada di lantai 2, 3 dan 4. Untuk naik ke lantai atas, sambung Jauhar, hanya tersedia 2 tangga karena sejak awal pembangunan didesain untuk orang sehat (atlet).
Jika waktunya memungkinkan, tambah Jauhar, beberapa ruangan atau area akan dicat, supaya terlihat bersih dan tidak kusam. Disebutkan pula, beberapa AC perlu perbaikan dan ada juga yang hanya perlu perawatan kebersihan. Sprei, bantal dan sarung bantal juga perlu disiapkan.
Diketahui juga, beberapa lampu penerangan perlu diganti karena sudah tak menyala. Penggantian juga perlu untuk gorden, serta perlu pengadaan alat mandi seperti ember dan gayung.
Karena desainnya hanya shower. Tentu saja hanya fasilitas air dingin. Tidak tersedia air panas/hangat. Jauhar menambahkan, perbaikan juga harus dilakukan pada pintu, keramik yang jumlahnya fitaksir mencapai 1.000 buah. (ig/prs)