SAMARINDA— Publik sempat dihebohkan oleh poster Isran Noor yang berdampingan dengan Saparuddin dengan tagline Kaltim Berdaulat. Poster itupun seakan memberikan sinyal perihal kedekatan Isran Noor dengan PDI Perjuangan.
Namun Saparuddin langsung membantah kabar tersebut, sebab dirinya tidak ada niatan sama sekali untuk menjadi bakal calon wakil gubernur.
“Enggak, enggak ada niatan saya ke sana (pilgub). Saya sudah terpilih di DPR RI pileg kemarin. Harus bertanggung jawab dengan para pendukung yang sudah memilih saya,” ungkapnya dikonfirmasi, Senin (10/6/2024).
Saparuddin enggan mencalonkan diri dengan alasan bahwa dirinya baru saja terpilih di perwakilan DPR RI Dapil Kaltim. Sehingga jika ia harus maju, otomatis dirinya perlu mengundurkan diri demi pencalonan.
“Saya itu sudah putuskan tidak akan maju, karena saya sudah terpilih sebagai anggota DPR RI. Kalau maju artinya harus mundur,” tegas Ketua DPD PDIP Kaltim itu.
Setelah memutuskan untuk maju melalui jalur independen bersama Hadi Mulyadi, tentulah Isran Noor memutar otak untuk menggaet partai-partai yang dapat mengusungnya.
Merujuk pada acuan Pilgub nanti yang menggunakan asas pemilu 2024, PDIP merupakan salah satu partai dengan kursi yang lumayan, yaitu sebanyak 9 kursi.
Jikapun Isran Noor gagal menggaet PDIP sebagai partai pengusung, ada partai-partai lain yang jika dihimpun dapat memenuhi persyaratan sebanyak 11 kursi. Golkar dan Gerindra sudah seperti kekuatan yang luar biasa dengan masing-masing memiliki 15 dan 11 kursi kemudian diikuti PKB dengan 6 kursi, PAN dengan 4 kursi, PKS dengan 4 kursi, Nasdem dengan 3 kursi, Demokrat dengan 2 kursi dan PPP dengan 2 kursi.
DPP PAN telah merapatkan dukungan kepada sosok Rudy Mas’ud dan Seno Aji yang artinya Isran sudah kehilangan 4 kursi. Namun demikian, Demokrat telah mendeklarasikan melalui ketua DPD Demokrat Kaltim, Irwan Fecho.
“Surat Tugas Konsolidasi tersebut sudah saya terima selaku ketua DPD PD Kaltim untuk kemudian diserahkan kepada Calon Gubernur yang ditugaskan Partai Demokrat yaitu bapak Isran Noor,” kata Irwan Fecho.
2 kursi telah diamankan, dan PDIP menjadi opsi yang jelas untuk memenuhi persyaratan untuk maju dalam kompetisi Pilgub 2024 nanti. Sebagai petahana, jelas Isran Noor memiliki kesan tersendiri di berbagai partai.
“Pak Isran itu sudah dengan Pak Hadi, sudah dideklarasikan juga oleh keduanya. Kalau membahas soal dukungan PDIP nanti memang ada. Bukan tentang berdampingan di pilgub,” jelas Saparuddin.
Lebih jauh, Saparuddin telah memberikan sinyal bahwa PDIP akan merapat di kubu Isran-Hadi. Akan tetapi rumor mengatakan bahwa PDIP tidak akan semudah itu memberikan dukungan kepada paslon tersebut.
“Di DPD (PDIP) Kaltim kami hanya rekomendasikan satu nama. Untuk Isran-Hadi. Tapi semua kembali ke keputusan DPP,” lanjut Saparuddin.
Dukungan PDIP kepada Isran Noor dianggap pilihan paling tepat dengan adanya Golkar dan Gerindra di kubu Rudy-Seno. Meskipun begitu, beberapa bulan sebelum pengumuman pasangan calon Isran Noor pastinya akan dihadapkan tekanan baru.
Yustinus Sapto Hardjanto, salah satu pengamat politik mengatakan bahwa Isran Noor menghadapi dilema antara terus bersama Hadi Mulyadi atau malah bersama calon yang dipasangkan oleh PDIP untuk maju di Pilgub 2024.
“Saya rasa PDI Perjuangan tidak akan semudah itu memberikan dukungan kepada Isran Noor, pastinya akan ada yang dikorbankan dan mungkin itu Hadi Mulyadi,” ungkapnya.
Pewarta: Khoirul Umam
Editor : Nicha R