PASER – Krisis air bersih yang dikeluhkan warga, khususnya di Kecamatan Tanah Grogot, kini terwakili dengan hadirnya pihak Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Paser ke Dewan Perwakilan Rayat Daerah (DPRD) Kabupaten Paser.
Kehadiran Sekolah Menengah Atas (SMA) berasrama, yang dibina oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI itu, meminta perhatian terhadap kondisi air baku yang dikelola oleh Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kandilo, Senin (6/3/2023).
Tak hanya kondisi kebersihannya, ketersediaan air dalam memenuhi kebutuhan siswa yang kian tahun jumlahnya meningkat turut dikeluhkan. Padahal biaya yang dikeluarkan per bulan mencapai Rp 27 juta untuk pembayarannya.
“Sejak lama akses air bersih ini memang menjadi kendala,” kata Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Paser, Edwin Santoso.
Dari RDP yang digelar itu, Komisi III DPRD Kabupaten Paser meminta, agar Perumdam Tirta Kandilo segera menindaklanjuti keluhan dengan mengecek ke lapangan agar segera mendapatkan solusi. Adapun solusi lainnya, dengan memanfaatkan bendungan di kawasan setempat.
Solusi lainnya itu merupakan hasil riset yang dilakukan oleh Politeknik Negeri Samarinda, yang sudah memastikan bahwa bendungan dekat sekolah dapat dimanfaatkan dan layak digunakan. Namun, pembiayaan dalam memanfaatkan bendungan juga jadi kendala.
Namun, luas dari itu semua. Edwin menyebut, berbagai masalah di Perumdam Tirta Kandilo memang perlu jadi catatan. Pasalanya, perputaran kilometer air terkadang hanya menghasilkan angin. Sementara, tagihan terus berjalan.
“Walaupun tidak air, angin pun bisa memutar meteran. Itu bisa jadi tagihan. Memang untung (Perumdam) tapi maasyarakat perlu mendapat pelayanan,” ucapnya.
Edwin berharap, agar persoalan seperti ini tidak terjadi, walau dengan berbagai masalah yang ada, seperti pendangkalan Sungai Kandilo yang berdampak pada ketersediaan air dengan jumlah pendidik yang terus meningkat.
“Kami juga minta agar Perumdam dan Pemerintah Daerah bersinergi entaskan masalah ini,” ujarnya.
Diketahui, nasib yang dialami MAN IC Paser merupakan bagian kecil dari keluhan warga terhadap kondisi dan kebutuhan air di Kecamatan Tanah Grogot. Padahal hal ini seharusnya sudah bukan masalah. Parahnya, baru-baru ini Perumdam Tirta Kandilo ditempa kasus korupsi. (bs)