spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Didukung 20 Dokter, Unmul Luncurkan Telemedicine

SAMARINDA – Sebaran Covid-19 kian masif di Kaltim. Beberapa rumah sakit rujukan kini mulai kolaps. Hal ini mendorong Universitas Mulawarman (Unmul) turun tangan dalam penanganan, terutama untuk pasien isolasi mandiri.

Kontribusi itu ditandai dengan peluncuran layanan kesehatan konsultasi berbasis online. Unmul berharap layanan ini membantu penanganan dan pencegahan Covid-19 di Bumi Etam.

Pada Rabu (21/7/2021), Telemedicine Covid-19 Unmul diluncurkan. Layanan kesehatan secara online itu dapat diakses pasien isolasi mandiri melalui bantucovid19.unmul.ac.id.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Unmul, dr Nataniel Tandirogang mengatakan, peluncuran platform tersebut didasari fakta banyaknya pasien Covid-19 yang kesulitan mendapat ruang perawatan. Unmul mencoba mengambil peran agar pasien isolasi mandiri tetap mendapatkan layanan kesehatan dan terpantau setiap hari.

“Atas dasar itulah kami rancang web sehingga menjangkau untuk konsultasi seluruh masyarakat Kaltim. Terbentuk dalam satu minggu ini dan terbangun web yang sangat sederhana. Tentu akan dikembangkan lebih lanjut,” ujar Nataniel di Gedung Hub Unmul.

Hadir dalam peluncuran tersebut, Gubernur Kaltim, Isran Noor; Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Padilah Mante Runa; serta Rektor Unmul, Masjaya.

Telemedicine merupakan layanan kesehatan dalam bentuk konsultasi pasien positif Covid-19. Dikhususkan kasus yang menjalani isolasi mandiri di rumah untuk tetap dapat berkonsultasi dan mendapat pengawasan.

Telemedicine juga memenuhi kebutuhan obat-obatan bagi pasien Covid-19 yang belum mendapatkan perawatan otoritas terkait. Pemberian obat disesuaikan bantuan dari Pemprov Kaltim melalui Dinas Kesehatan. Makanan bergizi juga akan disalurkan kepada pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri. “Semua gratis,” sebut Nataniel.

Meski demikian, khusus layanan obat dan makanan masih terbatas di Samarinda. Kelak diharapkan pihaknya dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah di kabupaten dan kota Kaltim lainnya untuk memperluas layanan.

Nataniel mengakui layanan kesehatan di web bantucovid19.unmul.ac.id masih terbatas. Sehingga, pihaknya membuka pintu bagi masyarakat yang terpanggil berdonasi. Baik secara finansial atau pun kebutuhan kesehatan lain seperti tabung gas. Nantinya, semua kebutuhan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Ide telemedicine sebenarnya sudah lama dikemukakan. Tepatnya ketika awal pandemi Covid-19 pada 2020 lalu. Kala itu, telemedicine digunakan untuk pasien non-Covid-19 yang kesulitan mengakses rumah sakit dan layanan kesehatan. Layanan kesehatan saat itu, sambung Nataniel, berupa konsultasi kesehatan dengan sistem sederhana.

“Basisnya hanya WhatsApp. Jadi kami punya call center. Dari call center kami ada dokter-dokter jaga membalas melalui WA. Itu awal mulanya,” kata Nataniel.

Inovasi layanan kesehatan tersebut juga dapat dipantau 24 jam. Sebanyak 20 dokter siap melayani pasien isolasi mandiri yang hendak berkonsultasi. Terdiri dari 13 dokter umum dan tujuh dokter spesialis. Dokter yang berpartisipasi diperkirakan terus bertambah.

“Mudah-mudahan pengembangannya bisa berjalan baik dan basis telemedicine yang tadinya berbasis web bisa kita kembangkan menjadi lebih praktis melalui Android dalam jangka panjang,” tambah Nataniel.

Gubernur Kaltim, Isran Noor, menyambut baik inovasi ini. Isran berharap semua pemangku kepentingan dan menangani Covid-19, dapat bekerja sama dalam pengembangan platform tersebut. Terlebih, kata Isran, layanan kesehatan juga membantu pasien isolasi mandiri yang ada di Bumi Etam. (kk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti