TENGGARONG – Sebanyak 89 titik air untuk sektor pertanian di Kutai Kartanegara secara resmi digulirkan secara langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) TNI, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. Hal ini ditandai dengan pembukaan keran air sumur bor, bersama Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik dan Bupati Kukar, Edi Damansyah.
Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, pun ditunjuk sebagai lokus. Untuk kemudian dilanjutkan ke kecamatan yang masuk dalam Kawasan Pengembangan Pertanian Terpadu. Yakni Kecamatan Sebulu-Muara Kaman, Kecamatan Tenggarong Seberang I. Kecamatan Tenggarong Seberang II, Kecamatan Tenggarong-Loa Kulu dan Kecamatan Marangkayu. Dengan total luasan lahan pertanian produktif mencapai 7.628,77 hektare (ha).
Dijelaskan Bupati Kukar, Edi Damansyah, ini menjadi solusi pemecahan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar bersama Kodim 0906/Kukar dalam membangun ketahanan pangan di Kukar. Di mana menjadi penyuplai utama kebutuhan beras di Kaltim, yakni mencapai 43-45 persen.
Selain itu, juga jalan keluar permasalahan yang dihadapi oleh petani di Kukar. Edi mengakui sudah ada beberapa kawasan pertanian yang juga menggunakan sumur bor sebagai sumber air pertanian. Namun karena menggunakan mesin sebagai alat untuk menyedot air pun dianggap kurang efisien. Karena memang BBM jenis solar, sehingga biaya operasional yang dikeluarkan terbilang cukup besar.
“Sekarang ada temuan teknologi dengan pompa yang menggunakan panel tenaga surya. Sangat efektif dan efisien,” ujar Edi, Selasa (20/2/2024).
Edi pun memastikan, bahwa sepanjang 2024 ini akan membangun lanjutan 80 titik air lagi dengan pemanfaatan teknologi panel tenaga surya sebagai sumber listriknya. Menjadi bagian pembangunan infrastruktur pertanian seperti jalan usaha tani, jaringan irigasi dan embung air.
“Ini menjadi solusi kawasan pertanian yg sumber air sulit ditemukan, dengan teknologi pompa dengan tenaga surya,” tutup Edi.
Di sisi lain, Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik, pun menyatakan komitmen dalam membangun dan meningkatkan sektor pertanian di Kaltim. Di mana akan menyiapkan alokasi anggaran untuk pembangunan infrastruktur sumur bor serupa, di 200 titik yang tersebar di Kaltim. Ditambah dengan masing-masing bupati dan walikota yang memiliki lahan pertanian produktif.
“Kita akan segala rakor, karena permasalahan kita ini air. 89 titik ini (langkah) awal yang dilakukan TNI dan jajarannya,” pungkas Akmal.
Penulis : Muhammad Rafi’i
Editor : Nicha R