PENAJAM – Untuk kesekian kalinya bencana tanah longsor terjadi di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU). Kejadian Senin (9/5/2022) sore, kali ini paling tidak berdampak pada 4 rumah di Desa Telemow.
Menurut informasi yang dihimpun tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, longsor disebabkan hujan deras yang melanda sejak pukul 14.00 hingga pukul 15.30 Wita. Ditambah karakteristik tanah di sebagian besar Desa Telemow yang mudah longsor, memicu terjadinya pergerakan tanah di wilayah tersebut.
“Memang kontur atau kemiringan tanahnya di TKP cukup tajam, hingga 30 sampai 40 derajat,” ucap Kepala Pelaksana BPBD PPU, Marjani.
Atas kejadian ini, 16 jiwa dari 4 kepala keluarga (KK) di RT 9 dan RT 14 terdampak, rumah tinggalnya terancam terbawa longsor. Selain itu, siring penahan tanah di dua lokasi tersebut juga rusak.
“Setelah laporan masuk, tim Pusdalops BPBD PPU langsung berkoordinasi dan melakukan update kondisi dengan DPKP Pos Maridan, Bhabinkamtibmas, Aparat Desa Telemow, Kepala Dusun, Ketua RT dan semua unsur terkait di lapangan,” jelas Marjani.
Dijelaskan, tim gabungan telah melakukan pemantauan awal di lokasi, terhadap warga yang rumahnya terdampak dan belum ada warga yang dievakuasi. Tim juga telah memberikan imbauan kepada beberapa pemilik rumah yang sudah terdampak longsor maupun yang berpotensi, agar berhati-hati dan waspada ketika terjadi hujan.
Tindak lanjut dalam penanganan ini akan dilakukan Selasa (10/5/2022). Pemerintah daerah melalui BPBD PPU akan turun langsung ke lapangan untuk monitoring.
Longsor terparah di wilayah ini terjadi pada 2018 lalu. Saat itu setidaknya 20 KK terdampak parah. Potensi bencana longsor di wilayah ini telah menjadi perhatian pemerintah pusat menyusul ditunjuknya wilayah Sepaku menjadi Ibu Kota Nusantara (IKN). “Oleh karena itu direlokasi warganya, namun sayang belum selesai,” pungkasnya. (sbk)
