spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Desa Digital PPU dan KKN Uniba Gelar Sosialisasi Tangkal Informasi Hoax

PPU – Pemerintah Desa (Pemdes) Bukit Raya berkomitmen untuk memberikan wawasan pada warga terkait informasi di media sosial (medsos) dengan  memberikan sosialisasi dan edukasi terkait sebagai satu-satunya Desa Digital di Penajam Paser Utara (PPU).

Kegiatan yang digelar Kamis  (3/8/2023),  merupakan salah satu bentuk kerja sama dengan mahasiswa Universitas Balikpapan (Uniba) yang sedang melaksanakan program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN). Menghadirkan narasumber dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) PPU.

Kepala BPD Bukit Raya, Mirwan Kaso menyampaikan kegiatan ini sangat dibutuhkan. Karena saat ini informasi melalui internet dapat diakses dari semua kalangan mulai dari anak-anak hingga dewasa.

“Mulai dari usia 10 tahun keatas sudah mulai memegang ponsel dan macam-macam informasi yang ada di dalamnya. Oleh karena itu perlu kita menimba ilmu yang sekiranya ada saringan, mana yang hoax dan mana yang benar. Karena, apa yang dibuka semua bisa dilihat. Jadi, penggunanya harus bisa menyeleksi mana yang sifatnya mendidik dan mana yang tidak,” terangnya.

BACA JUGA :  Dorong Pendirian Sekolah Inklusi, Syahrudin; Beri Hak Pendidikan Sama untuk Para Difabel

Sekretaris Desa Bukit Raya, Adi Suriyadi menjelaskan adanya kegiatan ini merupakan salah satu dari 20 program kerja yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Uniba. Adanya program kerja ini juga erat kaitannya dengan Desa Bukit Raya sebagai satu-satunya Desa Digital yang ada di dekat Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Masyarakat Kami mayoritas banyak mengakses informasi melalui media sosial dan arus dalam penyebarluasan informasi itu sangat cepat, itulah mengapa kami sepakat kalau mau mengadakan sosialisasi terkait hoax momennya tepat diadakan di desa kami,” jelasnya.

Ia menambahkan, pada era saat ini akses informasi sangat cepat dan dapat diakses melalui ponsel masing-masing. Maka dari itu sangat penting bagi masyarakat dalam menyikapi dan menyaring kebenaran setiap informasi yang diterima sebelum disebarluaskan melalui media sosial.

“Akses informasi sangat cepat namun filter mereka dalam hal menyaring informasi ini sepertinya plong saja, apapun informasi yang masuk, apa yang mereka lihat dan mereka dengar itu adalah informasi yang benar, ini lah yang perlu kita dalami seperti apa cara menyikapinya,” ungkap Adi.

BACA JUGA :  Pengurus Baru KONI PPU Dituntut Tingkatkan Prestasi Olahraga Daerah

Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada masyarakat agar lebih bijak menggunakan media sosial terkait dengan penyebaran berita hoax. “Semoga yang hadir dapat menjadi penyambung lidah kepada masyarakat kita standar-standar apa saja untuk membedakan mana berita yang hoax dan yang tidak,” pungkasnya. (sbk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img