SAMARINDA–Manuver Demokrat dan Golkar menyambut Pilkada Samarinda masih terbilang landai. Dua partai ini memilih berada di posisi tawar sembari mengawasi langkah para kandidat bakal calon wali kota dan wakil wali kota yang kini berburu sauh. Posisi ini justru membuat partai berlambang bintang mercy dan beringin, jadi penentu komposisi figur yang siap berseteru dengan digdaya Andi Harun-Rusmadi.
Pasangan itu mengklaim sudah didukung enam partai politik. Yakni Gerindra, PKS, PPP, PKB, Hanura, dan NasDem. Sejauh ini, ada Barkati-Darlis Pattalongi (Ba`dar) yang bersiap menantang, meski baru mengantongi surat keputusan diusung PAN yang memiliki keterwakilan empat kursi di Basuki Rahmat, sebutan kantor DPRD Samarinda.
Duet ini pun kini tengah beradu cepat dengan Erwin Izharuddin-Apri Gunawan, untuk merengkuh restu pengusungan dari PDI Perjuangan (PDIP). Keberadaan Demokrat dan Golkar, bisa menjadi poros anyar yang menyajikan figur lain untuk bertarung dari jalur parpol. Jika nantinya, pilihan keduanya tak jatuh ke tiga bakal pasangan calon (bapaslon) yang tengah bergerilya itu.
Demokrat kini menjadi yang harus paling ekstra bekerja mendapatkan kursi empuk orang nomor wahid di Kota Tepian. Mengingat, dua periode posisi wali kota dihuni Syaharie Jaang, kader gaek Demokrat yang kini menjabat Ketua DPD Demokrat Kaltim. “Kerja keras pasti, kami ingin suksesor Pak Jaang kader sendiri,” ungkap Sekretaris DPD Demokrat Kaltim Edi Rusani, Senin (22/6).
Proses penjaringan di tingkat DPC sudah rampung, kini DPD tengah mengutak-atik peluang koalisi. DPP Demokrat pun menerbitkan rekomendasi untuk Viktor Juan, ketua DPC Demokrat Samarinda. Rekomendasi itu terbit pekan kedua Juni 2020 dan meminta Viktor mencari pasangan dan berkomunikasi dengan partai lain yang bisa dirangkul berkoalisi dalam pilkada serentak Desember nanti.
“Ditenggat hingga akhir bulan ini. Jika gol, Viktor Juan diusung Demokrat,” sambungnya. Viktor bekerja, Demokrat Kaltim tentu tak sekadar diam menunggu hasil. Ada rencana lain yang tengah disusun agar Demokrat bisa kembali berkibar di pucuk Samarinda. Termasuk tentang kemungkinan terburuk akan upaya ketua DPC Samarinda terantuk waktu.
Disinggung peluang Puji Setyowati Jaang mengikuti pilkada yang digelar Desember nanti, Edi mengaku semua akan dikembalikan ke internal partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini. “Kami bangun komunikasi peluang koalisi, iya. Jika ini gagal (upaya Viktor Juan) tentu bergantung arahan DPP Demokrat,” singkatnya.
Posisi serupa ditunjukkan Golkar. Melandai namun membuka seluas-luasnya komunikasi dengan para calon yang ada. Yang jadi pembeda, beringin memilih menakar peluang kemenangan tertinggi lewat survei internal untuk para kandidat yang mengikuti penjaringan di DPD II Golkar Samarinda. “Karena target kami kemenangan 60 persen dalam pilkada se-Kaltim di bawah kepemimpinan Harum (H Rudi Mas`ud),” ungkap Husni Fahruddin Ayub, sekretaris DPD I Golkar Kaltim kemarin.
Karena itu, beringin tak ingin menguras energi untuk terburu-buru mencari kandidat yang diusung dan memilih menyesuaikan diri ke mana angin kemenangan berembus. Peluang semua kandidat yang tengah mendekati dinilainya sama rata sama rasa. Baik Andi Harun, Erwin Izharuddin, atau Barkati. Masuk dalam rencana besar Andi Harun-Rusmadi untuk menciptakan koalisi “gajah” bersama lima partai yang diklaimnya sudah mengusung, mengusung Barkati-Darlis berkoalisi dengan PAN, atau mengawal Erwin-Apri yang kini tengah diusulkan PDIP untuk diusung.
Bahkan, komunikasi dengan Viktor Juan yang kini ditugasi mencari koalisi dan pasangan oleh Demokrat. “Semua sama. Ada satu hal yang paling penting. Kami ingin ada kader sendiri,” tegasnya. Nama Jafar Abdul Gaffar, politikus gaek beringin kuning yang juga ketua DPD II Golkar Samarinda disebutnya juga punya peluang untuk dicalonkan.
“Survei itu tak hanya yang ikut penjaringan. Tapi, figur yang berpotensi ikut dalam kontestasi nanti. yang tertinggi punya peluang besar diusung beringin,” sambungnya. Lalu, bagaimana jika akhirnya tak ada kader yang siap diusung? Ayub, begitu dia disapa, berkelakar. “Bisa saja kita culik buat jadi kader kita dari figur yang ada,” candanya. Yang pasti, Golkar ingin ada kader yang bisa mengisi kursi calon wali atau wakil wali kota yang nanti bertarung.
Menurutnya, survei yang diprediksi rampung medio Juli mendatang tak akan mengadang langkah Golkar untuk masuk dalam panggung pertarungan. Tahapan memang masih berada di tangan pengurus DPD I Golkar Kaltim untuk diteruskan ke DPP untuk disetujui Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
Pendaftaran bakal calon ke KPU baru dibuka awal September nanti. “Hati-hati itu penting. Dari pada terperosok nanti,” singkatnya. (ryu/riz/k15/prokal.co)