Ketua DPD Partai Demokrat Kaltim periode 2022-2027, Irwan maupun Ketua Badan Pembina, Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Demokrat Kaltim Andi Andis Muhris enggan berkomentar banyak terkait isi dakwaan Abdul Gafur Mas’ud yang disebut jaksa, menyiapkan uang Rp 1 miliar untuk operasional musda Partai Demokrat Kaltim.
Saat dihubungi Rabu (8/6/2022) malam, Irwan menyebutkan dia sepenuhnya menghormati proses hukum yang tengah dihadapi mantan rival utamanya itu.
Sedangkan Andi Andis Muhris hanya menyebut segala bentuk kontestasi di internal Partai Demokrat harus transparan dan jujur.
“Akan tetapi sikap person (AGM) nggak bisa dimonitor dan termonitor terus. Itu sikap person dalam upaya pribadi yang dilakukan,” tegasnya melalui pesan singkat.
Apa yang didakwakan kepada AGM, menurutnya, upaya pribadi dan tidak bisa dikaitkan dengan Partai Demokrat secara organisasi.
“Niatnya untuk itu (operasional musda), tapi terlaksana nggak? Kalau korupsi ini ‘kan mengikuti dan menelusuri aliran uang. Pasti terbuka nanti kalau emang ada mengalir (ke partai),” jelasnya.
Musda Demokrat berlangsung di Hotel Aston Samarinda pada 17 Desember 2021. AGM dan Irwan saat itu sama- sama mengklaim menerima dukungan dari 12 pemilik suara yang terdiri 10 Ketua DPC se-Kaltim, satu DPD yaitu Plt Ketua, dan satu DPP Ketua umum yang dimandatkan Kepada Kepala BPOKK DPP Demokrat. (eky)
