Beranda BALIKPAPAN Demi Tekan Corona, Pengobatan Terkenal di Balikpapan Ditutup Sementara

Demi Tekan Corona, Pengobatan Terkenal di Balikpapan Ditutup Sementara

0
Para pasien yang berobat di gedung Yayasan Hidup Sejahtera di Balikpapan (foto: istimewa)

BALIKPAPAN – Yasinta (33) membuang langkah kakinya lebar-lebar ketika matahari mulai meninggi. Dari rumahnya di Penajam Paser Utara, perempuan berambut pendek itu menuju Balikpapan. Ia berencana melanjutkan berobat alternatif di gedung Yayasan Hidup Sejahtera (YHS). Ini adalah kali keempat Yasinta datang ke sana.

Tiba di Jalan RE Martadinata, Kelurahan Mekar Sari, Balikpapan Tengah, Ahad siang, (20/6/2021), Yasinta kecewa berat. Gedung YHS rupanya ditutup sementara oleh pemerintah. Padahal, Yasinta merasa kondisi tubuhnya membaik setelah tiga kali berobat di situ. Sejak beberapa bulan belakang, leher dan lengannya nyeri.

Yasinta mengaku, sudah datang ke enam rumah sakit. Penyakitnya tak kunjung hilang. Berdasarkan petunjuk teman, ia berobat di YHS sejak bulan kemarin. “Badan sudah mulai enakan. Khususnya di leher, rasa sakitnya berkurang,” akunya.

Sosok di balik pengobatan YHS adalah Pastor Andi Simon. Menurut Lita (53) pasien yang lain, Pastor Andi Simon memberikan air khusus kepada pasien. Air yang diminum itu dapat meringankan sakit. Perempuan asal Balikpapan itu bilang, sejak mengikuti program pengobatan di YHS, penyempitan pembuluh darahnya berangsur-angsur pulih.

Lurah Mekar Sari, Mustamin, membenarkan bahwa YHS sangat ramai dikunjungi. Lurah menduga, keramaian ini karena pengobatan di YHS dikenal manjur. YHS juga menawarkan pengobatan gratis. Para pasien pengobatan alternatif ini bukan dari Kaltim saja, dari luar daerah hingga mancanegara. Mustamin bilang, seorang jenderal pernah berobat di YHS.

“Saya dapat informasi dari Babinsa, dari istri jenderal sampai jenderal aktif berobat di sana,” jelasnya, Selasa (22/6/2021), kepada kaltimkece.id jaringan mediakaltim.com.
Keramaian di YHS kemudian menjadi masalah. Angka penularan Covid-19 di Balikpapan sedang tinggi-tingginya.

Lurah Mustamin mengaku sudah sering mengingatkan YHS mengenai keramaian yang dapat memicu penularan Virus Corona. Ia kerap turun tangan mengatasi masalah keramaian di sana. Akan tetapi, pengunjung tetap membeludak. “Biar sudah menerapkan protokol kesehatan, tapi kalau ramai, tetap saja rawan,” ucapnya.

Pemkot Balikpapan akhirnya memutuskan menutup sementara pengobatan YHS. Camat Balikpapan Tengah, Edi Gunawan, mengatakan keputusan itu sudah tertuang dalam surat keputusan wali kota Balikpapan. Belum diketahui kapan YHS boleh beroperasi kembali. Yang jelas, lampu hijau diberikan ketika kurva pandemi mulai melandai.

“Sebenarnya, kami kasihan juga. Pasien yang datang ke sana ada orang yang lumpuh. Tapi, demi mencegah penyebaran Covid-19, terpaksa kami tutup,” kata Edi.

Kepolisian akan memantau YHS setiap hari setelah penutupan sementara. Polisi juga telah memasang spanduk penutupan sementara. “Supaya masyarakat tahu, bahwa tempat ini sedang ditutup sementara,” terang Kepala Kepolisian Sektor Balikpapan Utara, Komisaris Polisi Danang Aries Susanto.

Deni, perwakilan YHS, amat menyayangkan keputusan Pemkot Balikpapan ini. Menurutnya, mengolaborasikan kegiatan Pastor Andi Simon dengan protokol kesehatan seharusnya bisa dilakukan. “Kalau bisa dikelola dengan bijak, saya pikir ini bisa menjadi sesuatu yang baik,” ucapnya.

Walaupun demikian, mengingat surat keputusan menutup sementara YHS sudah diterbitkan, Deni dan kawan-kawan tak bisa berbuat banyak. Ia akan menjadikan kejadian ini sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan YHS. “Kami, tim YHS dan Pastor Andi Simon, juga komit menaati peraturan pemerintah kota,” tutupnya. (kk)

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version