BALIKPAPAN – Kegiatan belajar-mengajar tatap muka kembali dilaksanakan di Balikpapan. Ribuan pelajar SD maupun SMP kembali bersekolah setelah lebih setahun terakhir hanya belajar dari rumah via daring. Yang berkesempatan hadir langsung mengikuti ujian akhir sekolah secara langsung. Sebagian lagi mengikuti secara daring.
Salah satu sekolah yang menggelar ujian adalah SD 028 Balikpapan Tengah. Pantauan kaltimkece.id (jaringan mediakaltim.com) terlihat proses belajar di sana berlangsung dengan khidmat. Para pelajar dan pengajar juga menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Seperti menggunakan masker. Sebelum memasuki kelas juga wajib mencuci tangan. Di dalam kelas, meja belajar diberi jarak yang agak jauh satu sama lain.
Hal serupa juga diterapkan di SD 003 Balikpapan Kota. Hanya saja, proses belajar di sana menggunakan sistem daring. Pihak sekolah hanya memonitor muridnya lewat komputer di sekolah.
Kepala Dinas Pendidikkan dan Kebudayaan Balikpapan, Muhaimin, mengatakan, pelaksanaan belajar tatap muka ini bukan tanpa persiapan. Sebelumnya, Pemkot Balikpapan lebih dulu menggelar simulasi belajar tatap muka. Selain itu juga melakukan jajak pendapat dengan orangtua murid.
Barulah setelah itu Pemkot Balikpapan memutusukan menggelar belajar tatap muka. Namun, kegiatan tersebut hanya berlangsung beberapa hari saja. “Mulai hari ini, tanggal 24 sampai 31 Mei 2021 saja,” kata Muhaimin.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, kegiatan belajar-mengajar tatap muka hanya diperuntukan kelas VI SD dan SMP kelas VII dan VIII. Khusus SD, para muridnya mengikuti ujian akhir sekolah. Sedangkan pelajar SMP melaksanakan penilaian akhir tahun. “Untuk siswa SD kelas satu sampai lima, penilaian akhir tahunnya berlangsung pada 2 Juni mendatang,” sebut Muhaimin.
Namun tidak semua sekolah di Balikpapan menggelar belajar tatap muka. Pemkot Balikpapan hanya memilih sekolahyang berada di lingkungan paling sedikit penularan Virus Corona. Untuk menentukan kategori tersebut, Pemkot mengikuti ketentuan dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat mikro. Yaitu, hanya sekolahan di lingkungan zona hijau yang bisa menggelar belajar tatap muka.
Lebih rinci, Muhaimin memaparkan, dari 184 SD negeri dan swasta yang ada di Balikpapan, hanya 64 sekolah yang melaksanakan belajar tatap muka. Sebanyak 57 SD menggelar belajar daring. Sisanya menggelar tatap muka dan daring secara bersamaan. “Seluruhnya, ada 11.435 siswa SD yang mengikuti ujian hari ini,” paparnya.
Sedangkan SMP, sambung dia, ada 34 sekolah, dari 75 SMP negeri dan swasta, yang menggelar belajar tatap muka. Selebihnya melaksanakan penilaian akhir tahun secara daring. Jumlah pelajar yang mengikuti kegiatan daring tersebut sebanyak 17.301 siswa. “Sementara yang mengikuti belajar tatap muka ada 2.883 siswa SMP,” bebernya.
Muhaimin pun menyampaikan bahwa semua kegiatan belajar-mengajar tatap muka di Balikpapan dilangsungkan dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Selain membatasi pelajar, jam belajar juga dibatasi. Proses belajar di SD hanya berlangsung dua jam dan SMP tiga jam dari pukul 08.00 Wita. Hal ini untuk menghindari penularan virus corona. “Sampai saat ini, Alhamdulillah, belum ada keluhan yang disampaikan pihak sekolah,” tutup Kadisdikbud Balikpapan. (kk)