BONTANG – Segmen kedua dalam debat publik pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang telah berlangsung, Rabu (20/11/2024).
Kota Bontang dikenal dengan potensi sektor kelautannya. Namun, menurut Badan Pusat Statistik Kota Bontang, pada tahun 2023 struktur ekonomi Kota Bontang masih didominasi oleh industri dengan peranan sebesar 78,37 persen. Sementara itu, sektor ekonomi berbasis kelautan dinilai belum optimal.
Hal ini memunculkan pertanyaan terkait inovasi apa yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis kelautan agar mampu memberikan kontribusi pendapatan yang signifikan bagi Kota Bontang.
Paslon 01 Basri – Chusnul menyampaikan bahwa beberapa langkah strategis perlu dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi hijau. Langkah pertama adalah melakukan diversifikasi ekonomi dengan fokus pada peningkatan ekowisata, memanfaatkan potensi destinasi pariwisata seperti Beras Basah, Malahing, Tihi-Tihi, Bontang Kuala, dan lainnya.
Selain itu, pihaknya juga berencana mengembangkan prospek ekonomi di sektor peternakan. Contohnya, dengan membangun sentra peternakan kambing dan domba. Di Kelurahan Kanaan, akan dikembangkan sebagai sentra peternakan babi, sementara sektor perikanan akan difokuskan pada budidaya ikan kerapu.
Pada sektor pertanian, upaya peningkatan juga akan dilakukan melalui program penanaman jagung yang diharapkan dapat segera memberikan dampak positif terhadap perekonomian Kota Bontang.
“Dengan melakukan peternakan, mudah-mudahan dapat kita lanjutkan terus-menerus untuk benar-benar mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di kota ini khususnya di ekonomi hijau,” jelas Basri. (sya)