PPU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengingatkan nelayan agar mewaspadai ancaman gelombang tinggi di wilayah perairan akibat cuaca ekstrem.
“Cuaca ekstrem dengan peralihan musim hujan ke kemarau bisa saja sebabkan gelombang tinggi di perairan,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten PPU, Nurlaila ketika ditemui koresponden Media Kaltim di Penajam.
Masyarakat nelayan dan para penyedia jasa penyeberangan laut diminta lebih memperhatikan peralatan dan kelengkapan keamanan sebelum melaut. Di masa transisi atau perubahan musim hujan memasuki musim kemarau menurut Nurlaila, biasanya ditandai dengan cuaca ekstrem.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan fenomena ekstrem biasanya dipicu konvergensi di laut China bagian selatan atau di wilayah utara Kalimantan yang mempengaruhi kecepatan angin. “Kami imbau agar nelayan yang akan melaut benar-benar memastikan peralatan keamanan yang akan digunakan,” ucap Nurlaila.
“Baiknya pantau dulu cuaca terkini atau tunda melaut karena gelombang tinggi bisa terjadi sewaktu-waktu,” tambahnya.
Bukan saja nelayan jelas Nurlaila, segala aktivitas transportasi di laut juga berbahaya. Sebaiknya waspada karena cuaca tidak menentu.
Memaksakan melaut di musim yang tidak menentu ia menimpali lagi, akan membahayakan keselamatan sebab selain gelombang tinggi, angin kencang juga berpotensi muncul. “Tingginya gelombang tentu sangat mengancam dan membahayakan kapal nelayan dan aktivitas laut lainnya,” kata Nurlaila.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara meminta warga terutama di wilayah pesisir untuk selalu waspada potensi gelombang tinggi dan angin kencang. (bp/hb/red)