JAKARTA – Warga India dilaporkan melakukan eksodus besar-besaran ke Indonesia, menyusul makin ganasnya kasus Covid-19 di negara mereka. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), warga India masuk lewat Bandara Soekarno-Hatta kemudian menyebar ke daerah lain, salah satunya Kaltim.
Satu diantaranya menurut Kasubdit Karantina Kesehatan Ditjen P2P Kemenkes, dr Bengat, sudah dinyatakan positif Covid-19. “Di Samarinda sudah ada (warga India, Red.) yang positif. Kita mau tahu apakah ada varian baru,” kata Bengat seperti dilansir detik.com.
Bengat menambahkan, mereka masuk Indonesia dengan menggunakan kartu izin tinggal terbatas (kitas) dan visa. Selain memperketat pemantauan, untuk mengantisipasi masuknya varian baru Covid-19, warga-warga India tersebut kini dikarantina di satu hotel khusus.
Eksodus warga India terjadi di tengah meroketnya kasus harian Covid-19 yang mencapai 315.000 kasus, yang tercatat pada Selasa (21/4/2021). Ini adalah rekor tertinggi kasus harian yang pernah terjadi di dunia, mengalahkan Amerika yang bertambah 297.430 kasus dalam waktu 24 jam pada Januari lalu.
Gelombang kedua Covid-19 di India disebut-sebut akibat munculnya varian virus baru, yang memiliki mutasi ganda dan memicu tingkat penularan lebih tinggi serta kebal antibodi paska-vaksinasi.
Mendapat laporan seperti itu, Ketua Satgas Covid- 19 Doni Monardo langsung meminta Ditjen Imigrasi dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) bertindak cepat sebelum terjadi eksodus besar-besaran. “Kita ini masih melakukan pelarangan WNA masuk, kecuali kalau dia punya kitas, di luar itu tidak boleh,” tegas Doni.
“Dirjen Imigrasi dan Kemlu, tolong jangan sampai kita membiarkan kedatangan WNA. Satu sisi mudik tidak boleh, tapi ada WNA yang difasilitasi,” kata Doni, Kamis (22/4/2021).
Dilansir Channel News Asia, Kementerian Kesehatan India menyatakan total kasus infeksi Corona di India sekarang mencapai 15,93 juta kasus, sedangkan jumlah kematian bertambah 2.104 menjadi total 184.657 kematian. (dtc/red2)