spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ciptakan Inflasi-Tambah Angka Kemiskinan, PKS Kutim Tolak Keras Kenaikan BBM

SANGATTA-Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menuai sejumlah komentar dan reaksi berbagai pihak, tak terkecuali politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Anggota DPRD Kutim Fraksi PKS Jimmy mengatakan, kenaikan harga BBM akan menimbulkan efek yang sangat luas, memicu kenaikan tarif transportasi baik darat, laut maupun udara.

Selain itu, secara otomatis berdampak pada kenaikan harga bahan pangan, sembako hingga bahan bangunan melonjak karena dipengaruhi kenaikan tarif mobilitas barang tersebut baik antar-kota, provinsi maupun antar-pulau.

“Penolakan kami sejalan dengan instruksi Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang tertuang dalam surat bernomor 05/D/INP/DPP-PKS/2022 tentang sikap penolakan Partai Keadilan Sejahtera terhadap kenaikan harga BBM. Secara prinsip penolakan Fraksi PKS DPRD Kutim sejalan dengan instruksi tersebut,” ujarnya, Senin (12/9/2022).

Jimmy menuturkan disaat fisik mental dan psikologis masyarakat sudah dibangun pada tanggal 17 Agustus tahun 2022 dengan motto pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat. Dengan motto tersebut membuat masyarakat lebih optimis namun kembali menggugurkan harapan optimis dengan kenaikan BBM.

“Namun nyatanya, harapan optimis itu seakan ambruk kembali dengan adanya kenaikan BBM, saya berkeliling mendapati pedagang bingung untuk menentukan harga jual dagangannya karena imbas dari kenaikan BBM tersebut. Ketika ingin dinaikkan tentu daya beli masyarakat akan menurun tapi jika tidak dinaikkan tentu akan mengalami kerugian,” ungkapnya.

Jimmy mengatakan, dengan kenaikan harga BBM subsidi ini, secara otomatis akan menyumbang kenaikan inflasi.

Selain berpengaruh pada inflasi nasional, menurut dia, secara signifikan kenaikan harga BBM akan memicu kenaikan volatility food. Hal ini dikarenakan kenaikan harga BBM akan mendorong kenaikan harga transportasi yang efek dominonya turut menaikan harga pokok seperti pangan dan barang jadi.

“Ini akan membuat angka kemiskinan kita semakin bertambah, karena naiknya bahan pokok. Belum lagi biaya operasional seperti kurir, angkot, transportasi berbayar dan sebagainya, itu harus menaikkan tarif dasar lagi,” tutur Jimmy.

Tak hanya itu, kenaikan BBM disebutkan juga berdampak pada kenaikan harga barang lainnya seperti bahan konstruksi. “Ini harga-harga termasuk bahan kontruksi sudah mulai naik. Semua serba sistematis masif, dan otomatis ekonomi kita semuanya jadi terganggu. Apalagi BLT ini hanya bulan ini aja, jika diberikan hanya sekali,” pungkas Jimmy.

Seperti diberitakan, pada Sabtu (03/09/2022) Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite, Solar dan Pertamax. (ref)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img