spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Cegah Stunting, Manfaatkan Pekarangan untuk Bertani

TANJUNG REDEB – Sebanyak 6 Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kabupaten Berau akan mendapat bantuan non tunai dari Dinas Pangan Berau. Berupa alat pertanian, pupuk hingga bibit sayur-sayuran. Untuk menyulap lahan tidak produktif menjadi produktif di sekitar pekarangan rumahnya.

Kabid Konsumsi dan Keanekaragaman Pangan Dinas Pangan Berau, Hery Irwan menuturkan, hal itu juga salah satu usaha pihaknya untuk membantu menurunkan kasus stunting di Bumi Batiwakkal. Selain dengan kerap mensosialisasikan konsumsi pangan yang cocok untuk pencegahan stunting anak.

“Kami telah melakukan intervensi melalui KWT di kampung-kampung,” sebutnya, Jumat (14/7).

Pemberdayaan KWT tersebut diarahkan untuk memanfaatkan lahan pekarangan atau lahan kosong untuk dimanfaatkan sebagai sarana bercocok tanam. Sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) untuk dikonsumsi. Serta berorientasi meningkatkan pendapatan rumah tangga. Yang sebelumnya budidaya berbagai jenis tanaman tersebut dilakukan melalui kebun bibit atau demplot.

“Tentunya diharapkan dapat secara berkelanjutan menyediakan sumber pangan dengan memanfaatkan wadah yang sudah tidak dipakai,” jelasnya.

BACA JUGA :  Wakil Bupati Berau Tinjau Lokasi Bencana Tanah Longsor di Kampung Pilanjau

Terlebih diharapkan bisa meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Berau. Dengan bantuan yang akan diberikan diharapkan juga bisa meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan para anggota KWT.

Tahun ini bantuan akan diberikan kepada 6 KWT di beberapa kecamatan. Lantaran anggaran tang terbatas hanya mampu menghimpun 6 kelompok. Sedangkan, tahun lalu ada 11 kelompok. Itu dipilih berdasarkan intervensi dan kolaborasi daerah dengan kasus stunting tertinggi dan rawan pangan. Seperti di Kecamatan Sambaliung.

Adapun bantuan yang akan diberikan berupa bibit sayur sayuran, alat-alat pertanian dan sarana pendukung lainnya. Di mana jika dirupiahkan nilainya sekitar Rp 26 juta per kelompok.

“Tapi kelompok harus mengajukan proposal dulu ke Dinas Pangan. Setelah itu akan kami tinjau apakah layak mendapat bantuan atau tidak,” ungkapnya.

KWT sendiri difokuskan untuk menanam sayur-sayuran seperti, tomat, cabai, sawi, terong,  kangkung dan sebagainya. Sebab tanaman tersebut bisa menjadi sumber tambahan makanan sehat yang murah dan cepat dipanen. (mnz)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img